Pernahkah rekan-rekan menghadapi keadaan sulit menemukan SDM yang tepat untuk menduduki sebuah posisi, padahal karyawan di-hire berdasarkan job description yang ada?
Hal ini bisa disebabkan kurangnya analisis terhadap job description yang ada. Beberapa HRD mungkin masih mengambil sumber dari perusahaan lain saat membuat JD.
Meskipun hal tersebut sah-sah saja, ternyata tanpa adanya identifikasi dan analisis kebutuhan perusahaan sendiri, job description bisa memiliki banyak kekurangan sehingga berdampak pada kualitas rekrutmen.
Kali ini, HR NOTE mengulas analisis pekerjaan atau biasa dikenal dengan job analysis. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari membuat job analysis bagi pelaku HR, seperti mengoptimalkan pembuatan job description, seleksi kandidat, evaluasi kinerja, dan berbagai kegiatan HRD lainnya.
Apa yang Dimaksud dengan Job Analysis/Analisis Pekerjaan?
Analisis pekerjaan, mengandung istilah sederhana yang disebut “analisis”, yang berarti studi atau pemeriksaan rinci tentang suatu pekerjaan demi memahami lebih mengenai pekerjaan yang dimaksud.
Oleh karena itu analisis pekerjaan dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang pekerjaan tertentu untuk mengoptimalkannya.
Analisis pekerjaan adalah proses sistematis mengumpulkan informasi lengkap yang berkaitan dengan pekerjaan.
Menurut Sanchez & Levine (2000) dalam buku Industrial/ Organizational Psychology, proses analisis pekerjaan adalah mengumpulkan, menganalisis, dan menyusun informasi mengenai komponen, karakteristik dan persyaratan pekerjaan
Analisis pekerjaan adalah prosedur di mana Anda menentukan tugas dan tanggung jawab, sifat pekerjaan, dan akhirnya memutuskan kualifikasi, keterampilan, serta pengetahuan yang diperlukan bagi seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Analisis pekerjaan membantu untuk memahami tugas apa yang penting dan bagaimana tugas tersebut dijalankan.
Tujuan dari Pembuatan Job Analysis
Dari perspektif tujuan yang dimaksudkan, apa itu analisis pekerjaan? Analisis pekerjaan mengarah pada banyak informasi tentang pekerjaan tertentu.
Berikut adalah beberapa tujuan melakukan analisis pekerjaan:
- Analisis pekerjaan berfungsi untuk mengumpulkan data secara sistematis dan membuat pertimbangan mengenai semua informasi penting yang berhubungan pekerjaan tertentu.
- Hasil analisis pekerjaan akan menjadi masukan atau dasar bagi banyak aktivitas sumber daya manusia yang efisien.
- Analisis pekerjaan bertujuan untuk menyediakan suatu pemahaman yang mendalam tentang isi dan persyaratan pekerjaan bagi manajemen.
- Analisis pekerjaan memberikan informasi mengenai deskripsi pekerjaan, memilih sumber daya manusia, melakukan evaluasi hasil kerja, dan melakukan pelatihan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang karyawan
Setelah menyelesaikan pengumpulan data untuk analisis, kompetensi pekerjaan diidentifikasi dan didefinisikan dengan jelas dan dapat digunakan di seluruh tahapan pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari perekrutan, penilaian pra-perekrutan hingga pelatihan karyawan.
Download Konten Spesial dari HR NOTE, GRATIS!
Ada konten khusus untuk pembaca setia HR NOTE. Konten ini menyediakan pendapat kami tentang suatu topik tertentu. Konten PDF kali ini membahas topik:
-
Turnover Tinggi Di Masa Pandemi, Double Challenge Bagi Perusahaan
- 10 Strategi Perusahaan Dalam Mencegah Karyawan Resign dan Menjaga Tingkat Retensi
6 Langkah yang Diperlukan dalam Membuat Job Analysis
Mari perhatikan langkah-langkah yang bisa diambil dalam membuat job analysis.
Poin di bawah bersifat informasi umum, yang mana perlu disesuaikan kembali dengan kondisi di perusahaan/organisasi masing-masing.
1. Mereviu tanggung jawab pekerjaan karyawan yang ada
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam membuat analisis pekerjaan adalah mengumpulkan informasi yang ada di dalam perusahaan.
Hal ini harus bisa dilakukan secara keseluruhan dan berdasarkan kesesuaian jabatan dalam perusahaan.
Sangat penting bagi Anda untuk melakukan wawancara kepada karyawan pemegang jabatan yang akan dianalisis dan menarik informasi seperti apa yang mereka lakukan setiap hari di tempat kerja.
Metode atau cara yang paling umum dalam melakukan analisis pekerjaan adalah dengan cara melakukan wawancara terhadap seseorang yang ahli dalam bidang tersebut (subject matter experts / SMEs).
Seringkali, HR dan manajemen (terutama manajemen senior) tidak tahu apa yang mencakup fungsi sehari-hari dari pekerjaan tertentu.
Mereka mungkin melihat hasilnya tetapi mereka tidak tahu tindakan dan perilaku kerja seperti apa yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sehingga perlu dilakukan review tanggung jawab pekerjaan karyawan yang ada.
2. Pencarian internet dan melihat contoh job description
Meskipun Anda tidak ingin menyalin job description perusahaan lain, melihat beberapa referensi akan membantu dalam menulis versi Anda sendiri.
Anda dapat menemukan contoh job description dengan melakukan pencarian di internet mengenai “Contoh job description [Title Pekerjaan]” atau melihat posting pekerjaan untuk posisi yang sedang dipekerjakan perusahaan.
Anda juga dapat melihat LinkedIn untuk melihat bagaimana orang menggambarkan pencapaian mereka dalam suatu pekerjaan.
Job description yang terdaftar di situs-situs seperti Salary.com atau Payscale.com juga merupakan alternatif situs yang dapat digunakan sebagai referensi.
3. Menganalisis pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh karyawan yang mengisi posisi tersebut
Tidak setiap pekerjaan di dalam perusahaan teroptimalkan. Anda mungkin menemukan tugas-tugas yang belum selesai atau proyek penting yang harus Anda pindahkan dari satu departemen ke departemen lain.
Oleh karena itu, cobalah melakukan analisis kembali mengenai pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh karyawan yang mengisi posisi tersebut.
4. Meneliti dan berbagi dengan perusahaan lain yang memiliki pekerjaan serupa
Melakukan benchmarking kepada perusahaan lain yang memiliki pekerjaan serupa juga dapat Anda lakukan.
Melakukan sharing mengenai pekerjaan atau jabatan yang serupa dapat membantu Anda dalam menuliskan job description.
Biasanya HR memiliki grup, asosiasi, atau tempat belajar bersama yang memungkinkan Anda untuk bertanya, berbagi, dan belajar mengenai tantangan-tantangan yang biasanya dihadapi HR.
5. Menentukan hasil atau kontribusi terpenting yang dibutuhkan dari posisi tersebut
Dalam proses analisis jabatan juga sangat penting untuk Anda untuk menentukan hasil atau kontribusi terpenting yang dibutuhkan dari posisi tersebut.
Hal ini akan membantu Anda dalam melakukan evaluasi dari jabatan tertentu. Misalnya jika Anda melakukan analisis jabatan untuk posisi tenaga penjualan, dan menentukan bahwa hasil yang dibutuhkan adalah mampu menjual 100 produk per hari.
Maka hal ini dapat menjadi indikator ketika nanti dilakukan evaluasi jabatan.
6. Menuliskan task statement yang jelas
Setelah semua informasi dikumpulkan dan tugas sudah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menulis task statement yang nantinya akan digunakan dalam task inventory serta dimasukkan dalam job description.
Task statement yang baik haruslah mengandung unsur action (apa tugas yang akan dikerjakan) dan object (terhadap apa tugas tersebut akan dikerjakan).
Selain kedua hal tersebut, task statement yang baik juga biasanya mengandung unsur di mana tugas tersebut akan dikerjakan, bagaimana tugas tersebut akan dikerjakan, mengapa tugas tersebut harus dikerjakan, dan kapan tugas tersebut akan dikerjakan.
Hasil dari analisis pekerjaan adalah deskripsi pekerjaan yang harus terdiri dari delapan bagian, yaitu: judul pekerjaan, ringkasan singkat, aktivitas kerja, peralatan dan perlengkapan yang digunakan, konteks kerja, standar kinerja, informasi kompensasi, dan persyaratan pribadi.
5 Manfaat Terbiasa Melakukan Job Analysis Bagi HRD
Dengan melakukan analisis pekerjaan, ada berbagai manfaat yang didapatkan oleh HRD. Karena analisis ini dapat menjadi dasar keputusan berbagai kegiatan pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan.
1. Membuat Struktur Organisasi
Analisis pekerjaan membantu organisasi untuk membuat perubahan yang sesuai dalam struktur organisasi, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan organisasi.
Tugas bisa ditambahkan atau dihapus dari pekerjaan. Sehingga dengan ini, efisiensi dan produktivitas kerja akan meningkat dan mempercepat pertumbuhan perusahaan.
2. Rekrutmen dan Seleksi
Sulit membayangkan bagaimana seorang karyawan dapat dipilih kecuali ada pemahaman yang jelas akan tugas yang ditampilkan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menampilkan tugas-tugas tersebut.
Dengan melakukan analisis pekerjaan, Anda akan mengidentifikasi syarat-syarat tersebut dan memilih sebuah tes atau membuat pertanyaan interview yang akan menentukan.
Ini akan membuat proses rekrutmen dan seleksi jadi lebih efisien.
3. Training/Development
Tidak mudah untuk menentukan bagaimana pelatihan bagi karyawan akan dilakukan sebelum diketahui kualifikasi pekerjaannya.
Job analysis membantu untuk menghasilkan daftar aktivitas pekerjaan, yang dapat secara sistematis digunakan untuk membuat program pelatihan.
4. Penilaian Kinerja
Performance appraisal atau penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi dari job analysis. Dalam pelaksanaan seleksi pegawai, penilaian harus sejalan dengan ruang lingkup kerja.
Contohnya, seringkali pegawai dievaluasi berdasarkan kategori yang tidak jelas, seperti “kemandirian”, “pengetahuan”, dan “inisiatif”.
Padahal penilaian performa yang tepat dapat berguna sebagai informasi untuk melakukan pengembangan atau konseling dari pekerja.
5. Evaluasi Pekerjaan
Informasi yang disediakan dari hasil analisis pekerjaan dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam menentukan evaluasi suatu pekerjaan.
Sebut saja seberapa layaknya atau pentingnya pekerjaan tersebut., apakah jabatan atau posisi tersebut memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan perusahaan atau justru sebenarnya dapat disatukan dengan jabatan lainnya.
Proses penentuan inilah yang biasa dimaksud sebagai job evaluation.
Kesimpulan
Job analysis merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara menghimpun serta mengolah data, kemudian menyajikan hasil berupa informasi secara sistematis, tepat, dan jelas yang nantinya dapat digunakan dalam berbagai kegiatan pengelolaan sumber daya manusia.
Dengan melakukan analisis pekerjaan, pembuatan job description akan menjadi lebih baik sehingga berdampak baik pula terhadap kualitas rekrutmen.
Tidak hanya itu, manfaat lain seperti yang disebutkan di atas tentu akan membuat aktivitas manajemen SDM jadi semakin mudah dan efisien.
Comment