Strategi Employee Engagement Untuk Tingkatkan Produktivitas 2022 | | HRPODS

Strategi Employee Engagement Untuk Tingkatkan Produktivitas 2022

employee engagement

Mengabaikan employee engagement sama dengan tak peduli terhadap kelangsungan masa depan perusahaan. Hal itu telah dibuktikan oleh studi HR University.

Studi menemukan bahwa karyawan yang tidak engage dapat merugikan perusahaan sebesar USD450 hingga USD500 miliar setiap tahun dalam bentuk ketidakhadiran, pergantian karyawan, dan kehilangan produktivitas.

Banyak faktor yang melatarbelakangi penurunan employee engagement. Baik dari sisi karyawan maupun perusahaan. Namun kondisi pandemi beberapa tahun ini ikut berkontribusi menyumbangkan penurunkan employee engagement.

Apa pun alasannya, perusahaan perlu memiliki strategi untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan karyawan, serta menarik kandidat terbaik.

Praktik Employee Engagement Di Perusahaan

employee engagement

Employee engagement ialah pendekatan perusahaan yang menghasilkan kondisi nyaman dan kesetiaan bagi semua anggota organisasi untuk memberikan kinerja terbaik mereka. 

Selain itu, karyawan juga berkomitmen pada tujuan dan nilai sekaligus termotivasi untuk berkontribusi pada kesuksesan organisasi. Di sisi lain, mereka dapat meningkatkan kesejahteraan diri.

Praktik employee engagement tak sekadar survei. Namun ada praktik lain yang berfokus untuk mengoptimalkan keterlibatan karyawan, yaitu:

  • Dorong kekuatan karyawan

Jangan ragu untuk mendorong keahlian atau kekuatan karyawan untuk meningkatkan keterlibatan mereka di lingkungan kerja. Seperti mempercayakan tugas untuk dikerjakan karyawan berdasarkan kekuatannya.

  • Hubungkan dengan bisnis

Hubungkan employee engagement dengan kegiatan bisnis. Upaya ini akan memperlihatkan keterlibatan secara nyata. Misalnya, memberikan tugas yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan, tingkat penjualan, atau kinerja keuangan.

  • Miliki strategi berkelanjutan

Employee engagement bukan sekadar kegiatan yang hanya dilakukan sekali saja. Tim HR dapat membuat strategi employee engagement secara berkelanjutan

Ketika hal ini hanya dilakukan sekali, karyawan tidak merasa didengar atau didukung dan manajer tidak menganggapnya serius. Bila mendengarkan dan memprioritaskan keterlibatan karyawan sepanjang tahun, maka perusahaan akan melihat keterlibatan lebih besar.

Perusahaan tak hanya memiliki pengembalian investasi waktu dan energi dari karyawan. Namun juga perusahaan bisa mendulang pencapaian bisnis.

Strategi Employee Engagement Untuk Tingkatkan Produktivitas 2022

employee engagement

Gallup dalam State of the Global Workplace 2021 melaporkan karyawan yang terlibat di tempat kerja hanya sebesar 15 persen. Itu artinya, mayoritas karyawan tidak terhubung dengan lingkungan dan tanggung jawab kerja mereka.

Dari laporan tersebut, sebanyak 45 persen orang mengatakan bahwa kehidupan mereka banyak dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Untuk mengatasinya, organisasi –dalam hal ini pemimpin– perlu melakukan sesuatu. 

Mereka harus fokus menjalankan employee engagement dan employee wellbeing. Secara umum, upaya tersebut bertujuan untuk membangun ketahanan organisasi di masa mendatang. Jika ditilik mendalam, hal itu untuk meningkatkan produktivitas yang berujung pada kemajuan organisasi.

Survei dan evaluasi employee engagement 

Jika Anda ingin menjalankan strategi employee engagement, pahamilah karyawan dengan baik melalui survei –tertulis atau bertanya langsung– dan evaluasi. 

Dengan survei, Anda mengetahui perspektif karyawan, lalu menganalisis keterlibatan karyawan di tempat kerja dan faktor yang menghambatnya. Setelah itu, tim HR dapat merumuskan strategi selanjutnya.

Berinvestasi kepada karyawan

Berinvestasi kepada karyawan adalah bagian strategi employee engagement. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan sekaligus produktivitas karyawan.

Investasi yang dimaksud adalah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan, baik secara profesional maupun personal. Bentuknya pun bisa berbagai macam program, disesuaikan dengan kemampuan dan budaya perusahaan.

Investasi dapat berupa pelatihan untuk menambah atau meningkatkan keterampilan, lokakarya untuk mengoptimalkan pengalaman kerja, maupun fasilitas atau tunjangan, seperti ruang olahraga, program employee wellbeing, dan waktu untuk berdiskusi rutin bersama tim.

Mengadakan kegiatan team building

Untuk mendongkrak produktivitas, perusahaan tak bisa membebankan karyawan dengan target penjualan atau menambah layanan pelanggan. Karena hal itu bisa membuat karyawan kelelahan dan mengurangi keterlibatan mereka terhadap perusahaan.

Anda dapat mengimplementasikan kegiatan team building, seperti virtual break room setiap hari dan sharing session seminggu sekali. Strategi ini mendorong ikatan dan keterlibatan karyawan, terutama mereka yang sedang bekerja dari rumah agar tak merasa terisolasi.

Mengimplementasikan culture of service

Budaya internal sangat penting bagi organisasi. Ini bukan jargon, tetapi budaya organisasi dapat membentuk keterikatan hingga retensi karyawan. 

Survei Glassdoor 2019 membuktikannya, bahwa sebanyak 77% pencari kerja mempertimbangkan budaya organisasi sebelum melamar.

Salah satu budaya yang bisa diterapkan adalah culture of service. Budaya ini dapat dibangun dengan cara mendorong pemimpin untuk melayani anggota timnya, seperti melakukan komunikasi terbuka, umpan balik yang konstruktif, lalu dilanjutkan dengan program mentoring.

Strategi tersebut mendukung jalur karier karyawan dan efektif meningkatkan keterlibatan mereka.

Menggunakan performance management tool

Teknologi memungkinkan karyawan untuk mengorganisir tugas harian dengan baik dan sistematis. Termasuk  memberdayakan karyawan untuk melakukan berbagai tugas dan mengelola data perusahaan.

Untuk itu, pemimpin perlu menggunakan performance management tool. Perusahaan dapat memilih tool untuk memperbarui informasi dengan cepat yang bisa diakses karyawan, menyelesaikan tugas secara efisien, mengevaluasi kinerja karyawan, dan lainnya.

Memberikan umpan balik

Strategi employee engagement yang tak boleh dilupakan adalah memberikan umpan balik, baik pemimpin kepada karyawan dan sebaliknya. Sediakan platform umpan balik anonimitas bagi karyawan yang enggan memberikan pendapat mereka secara langsung.

Contoh Perusahaan Terapkan Employee Engagement Yang Efektif

employee engagement

Salesforce

Employee engagement masa sebelum COVID-19 sangat tidak berlaku pada masa kini. Hal itu dikatakan oleh Ernest Ng, Vice President of Global ES Strategy and People Analytics di Salesforce.

Era COVID-19, lanjut Ernest, mengubah kehidupan kerja menjadi ekstrim, sebagian besar karyawan terlalu banyak bekerja dan terbebani, berjejaring pun terbatas, dan mengubah cara karyawan terlibat dengan yang lain.

Untuk memastikan 75 ribu karyawan Salesforce tetap engage, Ernest mengatakan bahwa kuncinya adalah budaya, teknologi, dan data.

Kunci tersebut akan membantu karyawan lebih engage dan membuat hidup mereka lebih mudah. Ernest menjelaskannya satu per satu:

Budaya organisasi

Menurut pria yang telah 10 tahun bekerja di Salesforce, perusahaan perlu memiliki budaya –dalam hal ini nilai-nilai– yang ditanamkan dalam semua kegiatan mereka dan membangun hubungan kepercayaan dengan para karyawan. Upaya itu adalah fondasi serta faktor penggerak employee engagement.

Teknologi 

Teknologi mewujudkan budaya organisasi dalam kehidupan kerja sehari-hari, sehingga perusahaan dapat memastikan para karyawan terhubung. Salesforce memiliki platform untuk mendukung employee engagement.

Misalnya, platform Concierge untuk memberikan jawaban atas pertanyaan umum tentang tunjangan karyawan, teknologi tenaga kerja, dan lainnya. Ada pula platform untuk mengumpulkan umpan balik dari karyawan menghubungkan antar karyawan, dan mendapatkan tujuan karir mereka.

Data

Teknologi dan data merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Data employee engagement dapat digunakan oleh HR untuk membuat strategi lain, seperti mengotomatisasi pekerjaan, meningkatkan karier karyawan, membuat keputusan lebih tepat, dan masih banyak lagi.

Sedangkan AXA Indonesia berpendapat pandemi COVID-19 telah menjadi terkuat bagi perusahaan untuk bertransformasi. Tujuannya, agar karyawan tetap terhubung satu sama lain sambil mempertahankan produktivitas.

AXA Indonesia

Dian Yuwiraswati selaku Head of Human Capital di AXA Indonesia mengatakan perusahaan menggunakan pola pikir digital untuk mendorong karyawan untuk lebih gesit dan inovatif serta mengeksplorasi cara kerja baru yang kreatif. 

Langkah perusahaan dalam employee engagement, antara lain:

  • Mendengarkan masukan karyawan secara teratur.
  • Menerima umpan balik karyawan sebagai insight bagi perusahaan ketika harus memberikan dukungan terbaik kepada mereka.
  • Fokus dalam employee wellness dan mental health, termasuk memastikan semua karyawan dan keluarganya mendapatkan vaksin dan olahraga virtual.
  • Mengimplementasikan cara kerja baru dan waktu kerja fleksibel.

Penutup

Employee engagement dapat menjadi bagian integral dalam budaya organisasi. Jika upaya tersebut dilakukan persisten, maka keterlibatan karyawan akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan dari waktu ke waktu.

Comment