Kecerdasan emosional merupakan komponen penting yang perlu dimiliki oleh setiap karyawan bahkan penting bagi beberapa posisi penting seperti leader/manajer.
Manajemen perusahaan atau HR perlu memahami manfaat kecerdasan emosional ini di lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana cara meningkatkannya dalam diri karyawan.
Sehingga, HR tidak lagi hanya memperhatikan kecerdasan kognitif seorang kandidat karyawan, namun juga perlu mempertimbangkan kecerdasan emosionalnya.
Definisi Kecerdasan Emosional Di Tempat Kerja
Kecerdasan emosional atau Emotional Intelligence (EI) dan biasa juga kita kenal dengan Emotional Quotient (EQ) secara umum adalah kemampuan seseorang dalam memahami, mengelola, dan mengevaluasi emosi dirinya sendiri.
EQ biasa disandingkan dengan Intelligence Quotient (IQ) yang merupakan kecerdasan seseorang yang erat kaitannya dengan kemampuan kognitif. Kecerdasan emosional di tempat kerja saat ini seringkali menjadi perhatian para HR perusahaan.
Beberapa pakar mengemukakan pengertian kecerdasan emosional antara lain pakar Psikologi John Mayer & Peter Salovey dan Daniel Goleman.
Mayer & Salovey sebagai tokoh yang pertama kali memperkenalkan kecerdasan emosional menyatakan bahwa kecerdasan emosional sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan.
Daniel Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan seseorang untuk mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, regulasi diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dinilai mampu mengenali diri sendiri dan mengerti situasi orang lain.
Pentingnya kecerdasan emosional di tempat kerja dapat terlihat dari sikap seseorang dalam berkomunikasi dengan sesama karyawan maupun atasan, beradaptasi di lingkungan kerja, bertindak, sampai mengambil keputusan.
Pentingnya Memiliki Kecerdasan Emosional Di Pekerjaan
Mengapa kecerdasan emosional penting di pekerjaan?
Mengutip dari Very Well Mind, berdasarkan sebuah survey perekrut manajer, hampir 75% responden menyatakan bahwa mereka lebih menilai EQ karyawan daripada IQ mereka.
Kecerdasan emosional secara luas diakui sebagai skill berharga yang membantu meningkatkan komunikasi, manajemen, pemecahan masalah, dan hubungan di tempat kerja.
Hal Ini juga merupakan skill yang menurut para peneliti dapat ditingkatkan dengan training dan practice.
Kecerdasan emosional penting dipertimbangkan di dunia pekerjaan karena berbagai alasan. Namun terdapat dua alasan yang paling menonjol menurut Positive Psychology, yaitu:
- Terkait dengan kepuasan kerja karyawan
Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan karyawan yang bekerja atau dikelola dengan orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi akan memiliki kepuasan yang lebih banyak.
- Terkait dengan kinerja pekerjaan
Karyawan dengan kecerdasan emosional tinggi mampu meningkatkan kinerjanya sehingga memberikan dampak positif terhadap perusahaan.
Langkah Meningkatkan Kecerdasan Emosional Karyawan
Suatu studi di tahun 2011 pada Journal of Applied Psychology yang dijelaskan dalam artikel very well mind, menemukan bahwa peserta yang dilatih untuk kompetensi kecerdasan emosional menunjukkan peningkatan dan lebih tahan lama.
Peserta tersebut juga memperlihatkan peningkatan kesejahteraan fisik, mental, hubungan sosial yang lebih baik.
Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan kecerdasan emosional di tempat kerja, beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebagaimana teori dari Daniel Goleman yaitu self-awareness, self regulation, social skill, empati, dan motivasi personal.
1. Menjadi lebih self-aware atau kesadaran diri
Salah satu langkah pertama untuk meningkatkan kecerdasan emosional di tempat kerja adalah mengenali emosi diri sendiri. Aspek diri berupa emosi dan perasaan merupakan komponen dasar kecerdasan emosional.
Untuk mengenali emosi dan memahami perasaan, seseorang harus terlebih dahulu self-aware atau sadar diri dengan cara-cara sebagai berikut:
- Memperhatikan bagaimana perasaan Anda
- Mengetahui kekuatan dan kelemahan emosional
- Mengingat bahwa emosi itu cepat berlalu
2. Berlatih untuk self-regulation atau mengatur diri
Daniel Goleman mengidentifikasi pengaturan diri sebagai bagian penting dari kecerdasan emosional. Menyadari emosi adalah langkah pertama yang penting, tetapi juga harus mampu mengelola perasaan.
Orang yang memiliki regulasi diri yang baik mampu beradaptasi dengan baik terhadap situasi yang berubah.
Untuk meningkatkan keterampilan pengaturan diri di tempat kerja, beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Menemukan cara untuk melepas stres di tempat kerja. Misalnya dengan memiliki hobi di luar pekerjaan, berolahraga atau kegiatan fisik lainnya.
- Tetap tenang dan menyadari bahwa Anda tidak bisa mengendalikan segalanya.
- Berpikir sebelum mengambil keputusan. Anda dapat membuat pilihan yang lebih tenang dan rasional jika memberi diri sendiri waktu untuk mempertimbangkan semua kemungkinan.
3. Meningkatkan social skills atau keterampilan sosial
Penelitian tentang psikologi emosi menunjukkan bahwa orang dengan kecerdasan emosional tinggi juga memiliki keterampilan sosial yang kuat.
Dengan mahir mengenali emosi orang lain, mereka mampu merespons situasi dengan tepat. Keterampilan sosial sangat dihargai di tempat kerja karena mengarah pada komunikasi yang lebih baik dan budaya perusahaan yang lebih positif.
Karyawan dan pemimpin dengan keterampilan sosial yang hebat mampu membangun hubungan baik dan mengomunikasikan ide-ide mereka secara efektif.
Untuk meningkatkan keterampilan sosial, beberapa cara bisa dilakukan dengan:
- Mendengarkan apa yang orang lain katakan. Mendengarkan orang lain berbicara tidak berarti secara pasif saja namun juga perlu secara aktif seperti memberikan respon, menunjukkan perhatian, dll.
- Memperhatikan komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh.
- Mengasah keterampilan persuasif. Keterampilan ini berpengaruh di tempat kerja untuk meyakinkan rekan kerja dalam mendengarkan ide-ide dan bisa membantu dalam meningkatkan karir.
- Menghindari drama di kantor. Lakukan yang terbaik untuk menghindari konflik-konflik kecil. Namun karena tidak selalu dapat dihindari, maka fokus dengan mencari cara untuk memecahkan masalah.
4. Menjadi lebih empati
Seseorang yang cerdas secara emosional pintar untuk merasakan posisi orang lain dan memahami perasaan mereka. Empati sendiri lebih dari sekedar mengenali perasaan orang lain, tetapi juga melibatkan bagaimana Anda merespons emosi. Di lingkungan tempat kerja, empati memungkinkan Anda untuk memahami dinamika antara rekan kerja maupun pimpinan.
Untuk menjadi lebih empati di kantor, beberapa cara bisa dilakukan:
- Melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
- Memperhatikan cara Anda dalam menanggapi orang lain. Misalnya, dengan memberi tahu orang lain bahwa idenya bermanfaat, memberikan masukan, dll.
5. Motivasi personal
Kunci kecerdasan emosional lainnya yang tidak kalah penting adalah motivasi intrinsik. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional kuat cenderung lebih termotivasi untuk mencapai tujuan demi diri sendiri dan bersemangat dengan apa yang mereka lakukan. Mereka memiliki komitmen terhadap pekerjaan, suka mengambil tantangan baru, mampu menginspirasi orang lain, dan sebagainya.
Untuk meningkatkan motivasi sendiri ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan, yaitu:
- Fokus pada apa yang Anda sukai dari pekerjaan. Mungkin ada hal-hal terkait pekerjaan yang Anda sukai dan tidak. Namun, cobalah untuk berfokus pada pekerjaan yang disukai seperti perasaan pencapaian ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
- Mencoba mempertahankan sikap positif. Dengan memperhatikan orang-orang optimis yang bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain, akan membantu Anda merasa untuk lebih positif dalam pekerjaan.
Contoh Kecerdasan Emosional Di Tempat Kerja
Selain berkontribusi pada kebahagian dan kepuasan karyawan, kecerdasan emosional yang lebih tinggi juga berkontribusi pada kinerja pekerjaan yang lebih baik.
Sebuah studi tahun 2017 oleh Pekaar dan rekan menunjukkan bahwa kecerdasan emosional secara signifikan berkorelasi dengan kinerja, terutama komponen dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.
Beberapa contoh umum implementasi kecerdasan emosional di tempat kerja, antara lain:
Mendengarkan rekan kerja dalam rapat.
Ketika orang lain berbicara maka jangan menyela. Mendengarkan secara pasif ketika orang lain berbicara tetapi juga aktif dengan memberikan tanggapan, masukan yang membangun, merespon dengan bahasa tubuh atau bisa dengan bertanya atas apa yang disampaikan rekan kerja.
Memberikan pemahaman kepada rekan kerja yang kesal.
Tunjukkan pada rekan kerja Anda belas kasih, empati untuk mendukung mereka melalui hari-hari buruknya karena kita semua dalam pekerjaan pasti memiliki hari-hari maupun pengalaman yang buruk juga dari waktu ke waktu.
Mendorong suasana kantor yang terbuka.
Suasana kantor yang terbuka membuat karyawan dapat mengekspresikan diri tanpa takut dikritik. Adanya masukan-masukan atau keterlibatan karyawan akan membuat budaya perusahaan menjadi lebih fleksibel dan berkembang ke arah lebih positif.
Mulai mendorong kerja yang fleksibel dan work-life balance.
Work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan akan membuat kehidupan di dunia kerja juga lebih baik. Adanya keseimbangan akan mengurangi tingkat stres pekerja. Hal ini menjadi salah satu tanda kepemimpinan yang kuat dan cerdas secara emosional.
Melakukan aktivitas penghilang stres secara teratur
Aktivitas yang dapat dilakukan seperti mengadakan fun days out bersama rekan kerja satu tim atau mengadakan acara-acara yang menyenangkan salah satunya olahraga bersama di kantor. Kegiatan-kegiatan yang juga dapat mendorong karyawan untuk bergaul dan bersosialisasi satu sama lain.
Hal-hal diatas adalah contoh perusahaan terkemuka dalam mengembangkan kecerdasan emosional karyawan di kantor dikutip dari Bright HR.
Hasilnya bisa membuat karyawan Anda lebih bahagia, sehat, termotivasi, produktif dan lebih baik bekerja dalam tim.
Penutup
Nah, beberapa langkah-langkah dan contoh di atas adalah cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional. Penerapannya bisa mulai Anda lakukan dalam kehidupan pekerjaan atau sebagai pengetahuan HR dalam mempertimbangkan peran kecerdasan emosional karyawan di perusahaan.
Comment