Job enrichment adalah suatu langkah yang dapat menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Ya, terkadang karyawan termotivasi untuk pekerjaan yang menantang dan ada pula yang motivasinya menurun karena rutinitas pekerjaan.
Jika kedua kondisi tersebut diabaikan, kinerja karyawan tidak bertemu dengan tujuan perusahaan. Maka, salah satunya adalah memberikan job enrichment.
Langkah ini dapat mempertahankan karyawan berpengalaman dan mengembalikan motivasi kerja bahkan bekerja pada level lebih tinggi.
Definisi Job Enrichment Adalah….
Job enrichment adalah proses dengan menambahkan atau mempertajam pekerjaan bagi membuat karyawan.
Definisi lain job enrichment adalah proses meningkatkan motivasi terhadap suatu peran untuk meningkatkan kepuasan dan produktivitas kerja karyawan.
Sedangkan tujuan job enrichment adalah menciptakan pekerjaan agar karyawan lebih termotivasi sekaligus memperbaiki kualitas kerjanya.
Contohnya, job enrichment dilakukan dengan memberikan tugas tambahan kepada karyawan atau memberikan umpan balik, sehingga karyawan memiliki pekerjaan yang bermakna dan meningkatkan motivasi kerja.
Manfaat Job Enrichment
Seperti namanya, job enrichment adalah rangkaian tugas yang dapat memperkaya pekerjaan karyawan. Dalam proses tersebut, karyawan akan memperoleh beragam manfaat.
Begitu pula dengan perusahaan, mereka pun memetik manfaat atas proses dan hasil job enrichment kolaborasi dari tim HR, para pemimpin, dan karyawan. Apa saja manfaatnya?
Belajar skill baru
Ketika Anda memberikan tambahan pekerjaan kepada karyawan, ia berkesempatan mempelajari ilmu baru sekaligus mendalami skill baru. Jika ia berhasil, maka keberhasilan bagi tim.
Misalnya, karyawan yang bertanggung jawab memilih produk untuk diiklankan di media sosial akan mempelajari seluk-beluk iklan di media digital, target pasar, memonitor hasil, dan menghitung biaya iklan serta penjualan.
Mengurangi kebosanan
Bagi karyawan yang bosan terhadap pekerjaan, job enrichment adalah solusinya.
Anda dapat menerapkan job enrichment dengan memberikan variasi tugas. Dengan begitu, ia dapat mengembangkan keterampilan di luar tugas yang biasa dilakukannya.
Memberikan pengakuan
Job enrichment dapat menjadi sarana bagi tim leader untuk melihat kemampuan dan kelemahan anggota timnya. Jika ia mampu menyelesaikan tugas dengan baik, Anda dapat memberikannya pengakuan, seperti pujian, insentif, atau promosi.
Memberikan pengalaman
Ketika karyawan merasa dipercaya dengan tanggung jawab yang lebih besar oleh pemimpin, kepercayaan dan motivasinya akan meningkat.
Sebelumnya, ia tak mengetahui tentang manajemen perusahaan. Setelah job enrichment, ia lebih memahami kebijakan serta manajemen dengan baik. Hal seperti itu akan memberikannya pengalaman berharga.
Retensi karyawan
Job enrichment bermanfaat dalam retensi karyawan. Upaya ini memberikan karyawan keterampilan dan tugas lain. Dengan demikian, mereka dapat menikmati pekerjaan dan lebih loyal terhadap organisasi, sehingga mereka tak perlu resign.
Tantangan Job Enrichment
Cummings dan Worley menjelaskan bahwa tantangan tersebut kerap menjadi bagian dari organisasi. Tantangan bukan hal buruk, justru dari tantangan lah, perusahaan dapat memperbaiki job enrichment supaya berjalan efektif.
Berikut ini tantangan dalam job enrichment:
Kurang pelatihan
Ketika karyawan diberi tugas lebih dalam job enrichment, mungkin mereka tidak terampil atau belum berpengalaman mengerjakannya.
Mereka butuh lebih banyak pelatihan. Jika tidak, hasil kinerja yang diinginkan kurang maksimal. Hanya saja hal itu menjadi tantangan bagi pengusaha, karena karyawan akan fokus terhadap pelatihan daripada pekerjaannya.
Beban kerja meningkat
Job enrichment bisa meningkatkan beban kerja karyawan. Karena mereka merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri atau menyelaraskan waktu.
Peningkatan pekerjaan tersebut menyebabkan karyawan menjadi frustrasi, kelelahan, serta menurunkan motivasi dan produktivitas mereka secara keseluruhan.
Konflik antar tim
Hati-hati, job enrichment dapat menimbulkan konflik antar tim atau divisi.
Misalnya, tim sales ingin lebih memahami pelanggan untuk meningkatkan kualitas penjualan. Maka tim leader meminta anggotanya untuk lebih dekat dengan pelanggan.
Namun langkah tersebut akan bentrok dengan pekerjaan tim produk yang lebih dulu berinteraksi dengan pelanggan. Jika kondisi itu tidak dikomunikasikan dengan baik, maka dapat memunculkan konflik.
Kinerja menurun
Ada karyawan yang unggul dalam job enrichment, tetapi ada juga yang kinerjanya justru menurun. Apa yang salah?
Tak ada yang salah dari job enrichment. Yang terjadi adalah tim leader tidak benar-benar mengetahui minat atau kurang menjelaskan tentang tugas baru kepada karyawan.
Saat melakukan pengayaan pekerjaan, tim Anda dapat menemui satu atau semua tantangan di atas. Namun hal itu dapat diselesaikan dengan tim leader memberikan fleksibilitas dan otonomi serta memastikan karyawan senang dengan apa yang mereka lakukan.
Teknik Job Enrichment
Berikut ini teknik job enrichment yang dapat Anda gunakan:
Rotasi kerja
Rotasi kerja dapat Anda berikan kepada anggota tim agar mereka dapat mempelajari keterampilan baru.
Teknik ini bisa diaplikasikan untuk karyawan dengan pekerjaan yang berulang atau yang hanya fokus pada satu atau dua keterampilan. Dengan rotasi kerja, diharapkan karyawan termotivasi belajar hal baru dan bekerja lebih optimal.
Kombinasi tugas
Jika Anda bermaksud mempromosikan anggota tim, berikan kombinasi tugas. Teknik tersebut bisa membuat karyawan termotivasi dan meningkatkan kemampuannya.
Bentuk kombinasi tugasnya pun bermacam-macam, seperti Anda menugaskan seorang sales officer di perusahaan otomotif bekerjasama dengan social media specialist untuk mengetahui sentimen mengenai produk perusahaan atau melakukan survei “kecil-kecilan” tentang preferensi kendaraan dan harga yang mereka inginkan ke setiap calon pembeli.
Identifikasi unit kerja
Tim leader dapat memecah tim inti dan membentuk unit baru yang fokus pada pekerjaan project-based.
Misalnya, manajer “memecah” tim content marketing menjadi unit desain, unit penulis, dan unit video. Masing-masing unit akan mengerjakan tugasnya, tetapi mereka juga harus berkolaborasi dalam campaign produk baru.
Tim kerja otonom
Ciptakan tim kerja otonom yang memungkinkan mereka mendapatkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen.
Cara melakukan teknik ini, tim leader menentukan tujuan terlebih dahulu. Lalu bentuk tim dan bebaskan anggota Anda memilih timnya. Izinkan mereka untuk menentukan tugas kerja, jadwal, istirahat, evaluasi, dan sebagainya.
Semakin banyak kendali mereka atas pekerjaan, merekaa akan semakin kaya dalam pekerjaan, seperti belajar memecahkan masalah, mengambil inisiatif, dan membuat keputusan.
Umpan balik
Pemberian umpan balik juga termasuk teknik job enrichment. Bagaimanapun juga anggota tim berhak mendapatkan umpan balik dari tim leader untuk memotivasi peningkatan kinerja.
Selain umpan balik dari Anda, pastikan pula mereka mengetahui seberapa baik kinerjanya. Dengan begitu, Anda akan memberikan menawarkan umpan balik jika diperlukan.
Bagaimana melakukan job enrichment? Mana teknik yang lebih baik?
Teknik-teknik di atas sama baiknya. Meski demikian tim leader dan HR harus menentukan teknik yang sesuai bagi karyawan dan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Kapan Melakukan Job Enrichment?
Tak ada ketentuan kapan Anda melakukan job enrichment. Upaya upaya tersebut bisa berasal dari Anda maupun karyawan sendiri.
Karyawan dapat mengutarakan kepada tim leader tentang job enrichment. Sebaliknya, pemimpin dapat membicarakan strategi ini kepada tim HR untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Sebut saja kondisi akhir-akhir ini yang banyak menyebabkan perubahan di dunia bisnis. Untuk memperkuat bisnis perusahaan, pemimpin dapat memberikan job enrichment.
Tujuannya tak hanya meningkatkan produktivitas jangka panjang, juga memotivasi para pekerja untuk menempati posisi baru, berkontribusi lebih aktif, atau memberikan peran dan/atau ganda yang biasanya disertai dengan insentif.
Penutup
Di lingkungan kerja, dampak job enrichment tak sekadar menumbuhkan motivasi karyawan saja. Dampak jangka panjang, job enrichment dapat menumbuhkan budaya belajar di perusahaan.
Alhasil karyawan pun mampu mengembangkan potensinya serta memberikan beragam pengalaman kerja. Namun perusahaan juga perlu memberikan keseimbangan kerja bagi mereka.
Comment