8 Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan | | HRPODS

8 Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

kepuasan kerja

Kepuasan kerja berada pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir, berdasarkan catatan perusahaan jasa keuangan MetLife

Pada 2002, perusahaan merilis survei –ketika Amerika Serikat terguncang dari serangan teroris 11 September 2001 dan negara siap berperang dengan Irak dan Afghanistan– para pekerja muda merasakan pukulan terberat.

20 tahun kemudian, data baru Metlife menunjukkan bahwa moral karyawan muda lebih burukKaryawan tersebut berusia 23-28 tahun atau disebut Zillenial. 

Survei kepuasan kerja MetLife juga menunjukkan kepuasan kerja karyawan merosot menjadi 66% pada 2022. Prapandemi pada 2019, kepuasan kerja mencapai 74%.

Penyebabnya adalah mereka terdampak isolasi dan kelelahan yang paling akut selama dua tahun pandemi COVID-19.

Kita semua tahu bahwa kepuasan kerja karyawan sangat penting. Pasalnya, hal itu berkontribusi pada pencapaian organisasi.

Mengapa Perusahaan Perlu Memastikan Kepuasan Kerja Karyawan?

kepuasan kerja

Untuk mendukung kepuasan kerja, tim HR harus memahami kebutuhan perusahaan dan karyawan. Dengan demikian, tim dapat menyusun strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja.

Namun sebelumnya, tim HR perlu memastikan kepuasan kerja atau seberapa puas mereka terhadap pekerjaan dan perusahaan. Alasannya adalah:

Menghasilkan pelanggan yang puas

Karyawan yang puas terhadap pekerjaan akan memperlakukan pelanggan dengan baik. Pada akhirnya, pelanggan pun puas dengan layanan perusahaan.

Jika karyawan tidak puas di tempat kerja, kemungkinan akan terlihat dalam interaksi mereka dengan pelanggan. Misalnya, penggunaan kata yang mereka ucapkan tidak antusias dan tidak solutif.

Bahkan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan pelanggan, kepuasan rendah menyebabkan kesalahan kerja. Contohnya, tingkat kerusakan lebih tinggi dalam manufaktur dan salah pengkodean dalam pengembangan perangkat lunak.

Menurunkan turnover

Terkadang, turnover bisa bagus untuk bisnis. Karena membawa karyawan baru ke dalam organisasi

Namun karyawan resign adalah mimpi buruk bagi perusahaan. Perusahaan kehilangan aset terbaik yang telah Anda latih bertahun-tahun sehingga mereka menjadi terampil. 

Begitu karyawan meninggalkan perusahaan, ia memperketat persaingan untuk produk dan jasa perusahaan Anda.

Meningkatkan employee referral

Employee referral adalah salah satu metode perekrutan yang efektif

Jobvite melaporkan bahwa employee referral meningkatkan perekrutan kandidat potensial sebesar 7 persen dan meningkatkan aplikasi hampir 40 persen.

Karyawan yang puas dengan kondisi kerja dan gaji jauh lebih mungkin merekomendasikan teman-temannya daripada karyawan yang tidak puas.

Meningkatkan produktivitas

Lingkungan kerja yang positif membuat karyawan bekerja lebih baik. Hal itu meningkatkan produktivitas kerja mereka.

Riset Social Market Foundation dan University of Warwick’s Centre for Competitive Advantage in the Global Economy (CAGE) menemukan perusahaan yang memprioritaskan kesehatan karyawan menghasilkan kepuasan kerja lebih tinggi dibanding yang tidak.

Hasilnya, karyawan cenderung bisa menjaga diri dan mengatasi stres atau kelelahan yang berdampak pada pekerjaan.

Mengurangi biaya perekrutan

Setiap tahun, manajemen perusahaan dan tim HR merencanakan perekrutan beserta biayanya. 

Kepuasan kerja rendah akan mengarahkan karyawan resign. Tim HR pun harus merekrut lagi dan mengeluarkan biaya pelatihan bagi karyawan baru. Kondisi ini membuat biaya perekrutan membengkak.

Jika perusahaan menyebarkan survei dan mengetahui hasilnya bahwa ada beberapa karyawan tidak puas, Anda dapat memberikan program learning and developing untuk mereka.

Upaya itu berdampak dalam meningkatkan keterampilan sekaligus karier karyawan.

8 Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

kepuasan kerja

Meningkatkan kepuasan kerja karyawan perlu upaya bersama semua pihak. Mulai dari pimpinan, manajemen perusahaan, hingga seluruh level karyawan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi kepuasan kerja.

Mengingat dampak kepuasan kerja cukup luas, mulai dari kemampuan kinerja karyawan terhadap tugas-tugas penting, kualitas komunikasi, serta perlakuan manajemen kepada karyawan dan mitra bisnis.

#1 Fokus pada budaya kerja

Untuk menetapkan strategi meningkatkan kepuasan kerja, tim harus menilik kembali ke budaya kerja

Apakah budaya perusahaan telah dijalankan dengan baik? Apakah budaya kerja merepresentasikan perusahaan? Apakah perilaku tim leader dalam memimpin sesuai nilai-nilai perusahaan?

Tim HR dapat mengamati bagaimana interaksi karyawan dan pemimpinnya. Tim juga bisa menginisiasi atau mendorong pemimpin senior sebagai panutan untuk menjalankan budaya kerja yang sehat.

Budaya kerja yang sehat –seperti komunikasi efektif dan kebijakan organisasi yang ramah karyawan– adalah memperlakukan orang lain dengan hormat.

#2 Membangun kepercayaan

Untuk menjadi organisasi sukses, karyawan harus memiliki keyakinan pemimpin mereka.

Maka pemimpin harus membangun kepercayaan semua karyawannya, seperti berintegritas dan andal dalam pekerjaan. Kepercayaan karyawan kepada pemimpin berhubungan erat dengan peningkatan kepuasan kerja mereka.

#3 Meningkatkan employee relationship

Di mana employee relationship berjalan harmonis, di sana letak kepuasan kerja karyawan.

Bila Anda memahami relasi antar karyawan, bentuk tim baru untuk mengembangkan perusahaan. Di tim itu, antar karyawan bisa memperdalam koneksi, melontarkan ide guna memecahkan masalah, atau membuat menciptakan inovasi untuk bisnis.

#4 Fokus employee engagement

Upaya employee relation dapat mendorong employee engagement. Hal itu ialah media karyawan untuk tumbuh dan menikmati pekerjaan mereka.

Cara lain, amati area yang kurang mendorong keterlibatan karyawan atau mencari tahu melalui survei employee engagement, lalu buat rencana untuk mengatasinya.

#5 Memberikan peluang perkembangan karier

Karyawan mencari peluang untuk tumbuh dan berkembang dalam karir mereka. Jika pencarian itu Anda respon, mereka akan puas terhadap cara tim HR memperlakukan karyawannya.

Tim HR dapat membuat program coaching, mentoring, training, atau skill development untuk karyawan berbakat. Upaya tersebut bagian dari perencanaan perkembangan karier ke tingkat lebih tinggi sekaligus memupuk kepuasan karier karyawan, karena mereka merasa dihargai.

#6 Menghargai kinerja karyawan

Karyawan mana yang tidak ingin dihargai? Semua karyawan pasti ingin mendapatkan penghargaan atau pengakuan atas kinerja dan pencapaiannya.

Jadi, budayakan untuk  menunjukkan penghargaan dan pengakuan atasan kepada karyawannya secara teratur. Mengakui keberhasilan karyawan –sekecil apapun yang ia lakukan– sangat berarti dalam kepercayaan dirinya.

#7 Memiliki job security

Ada kalanya, seseorang tidak merasa aman di tempat kerjanya. Misalnya, pandemi yang membuat karyawan terancam di-PHK, perusahaan yang beralih ke gig economy, kondisi perusahaan sedang tidak baik, dan lainnya.

Untuk mengatasinya, tim HR dan manajemen memberikan job security berupa menginformasikan kondisi keuangan, menjelaskan kembali visi dan misi organisasi, dan memberitahukan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Karyawan akan merasa tenang saat bekerja, karena mereka tahu perusahaan stabil secara finansial dan berkinerja baik. 

#8 Tunjangan dan fasilitas

Apakah tunjangan dan fasilitas perusahaan saat ini telah memenuhi syarat? Apa saja yang diinginkan oleh karyawan mengenai tunjangan?

Tim HR wajib mencari tahu dan mengulas kembali tunjangan dan fasilitas perusahaan. Pemberian tunjangan medis, cuti panjang, jam kerja fleksibel, dan work-life balance dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Praktik Kepuasan Kerja dari Perusahaan Besar

kepuasan kerja

Strategi kepuasan kerja di atas dapat Anda terapkan semuanya atau pilih yang sesuai dengan nilai organisasi Anda. 

Selain itu, Anda juga dapat meniru dan memodifikasi strategi kepuasan kerja yang dijalankan oleh perusahaan terkemuka di bawah ini.

Amazon

Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos terkenal sebagai perusahaan dinamis yang menuntut produktivitas tinggi dari karyawannya. 

Amazon telah menerapkan kepuasan kerja karyawan selama bertahun-tahun. Alasannya, hal itu sangat berkontribusi dalam layanan pelanggan. 

Bahkan kategori kepuasan kerja di Amazon melebihi rata-rata nasional berdasarkan Kununu, perusahaan peringkat employer rating dari Austria. Terutama dalam hal kesetaraan gender, diversity, pengembangan karier, kompensasi, dan budaya perusahaan.

Apple

Apple memprioritaskan kepuasan kerja karyawan sebagai komponen kesuksesan organisasi

Menurut Indeed, Apple menempati posisi pertama dalam daftar survei kepuasan kerja. Kontribusi kepuasan kerja karyawan Apple berasal dari gaji yang bagus, produk yang didiskon, tunjangan kesehatan dan kebugaran, hingga budaya perusahaan.

Starbucks

CEO Starbucks Howard Schultz percaya bahwa memperhatikan karyawan akan menjaga kepuasan pelanggan.

Maka cara Schultz memuaskan karyawan adalah menerapkan kepemimpinan yang baik, pengakuan, dan penghargaan, termasuk memberikan mereka asuransi kesehatan. Meskipun ia disarankan untuk tidak melakukannya, karena biaya operasional akan membengkak.

Dua tahun kemudian, 2009, dan tahun-tahun selanjutnya, profit perusahaan semakin bertambah. Gerai Starbucks juga lebih banyak.

Google 

Untuk menjaga karyawannya tetap puas, Google memberikan gaji yang kompetitif dan memperbolehkan telecommuting

Perusahaan juga memberikan fasilitas menyenangkan seperti arena bowling, potong rambut gratis, keanggotaan gym, hingga antar jemput dari dan ke tempat kerja. 

Bagi perusahaan Larry Page dan Sergey Brin, rahasia kesuksesan Google adalah memiliki waktu dan upaya untuk membuat karyawan senang seperti seperti berinovasi untuk produk perusahaan.

Penutup 

Tak semua perusahaan harus menjalankan strategi meningkatkan kepuasan kerja karyawan seperti yang dilakukan oleh Amazon atau Apple.

Sebelum menerapkan strategi, lakukan survei kepada karyawan terlebih dahulu. Dari hasil survei, tim HR dapat mempertimbangkan strategi yang sesuai kebutuhan karyawan sekaligus sejalan budaya perusahaan.

Pertimbangkan untuk menawarkan paket komprehensif yang melengkapi dan memperkuat elemen penting lainnya dari pengalaman karyawan, sehingga mereka puas dengan hasil kerjanya.

Comment