Setiap karyawan perlu memiliki stress management untuk mengelola emosi dan energinya di tempat kerja. Sebab tak bisa dipungkiri, pekerjaan dan lingkungan kerja adalah salah satu stressor dalam hidup seseorang.
Lingkungan kerja, beban kerja, hubungan dengan sesama karyawan, semuanya bisa menjadi stressor seseorang di kantornya. Boleh jadi seorang karyawan mengalami stres bukan karena tugas yang sulit, namun karena faktor-faktor pemicu lainnya.
Belakang ini pun muncul kecenderungan untuk mengglorifikasi stres di lingkungan kerja. Beban kerja yang berlebihan dan kelelahan dinormalisasikan agar terlihat produktif dan goal-oriented. Menimbulkan peer pressure yang tidak perlu.
Padahal stres memakan tenaga yang cukup besar, oleh karena itu, stres mesti dikelola dengan baik agar tenaga karyawan tidak terbuang pada hal-hal percuma yang mestinya bisa dicegah atau dikendalikan.
The American Institute of Stress menyebutkan bahwa sebanyak 62% karyawan di Amerika Serikat mengalami stres tingkat tinggi dan kelelahan ekstrem, 42% karyawan kehilangan 15-30 menit produktivitas dalam sehari karena stres, dan 54% karyawan kehilangan 1-2 hari per tahun karena stres.
Oleh karena itu, stress management mutlak perlu dipelajari karyawan. Stress management didefinisikan sebagai alat, strategi, atau teknik yang digunakan untuk mengurangi stres dan dampak negatifnya pada kesehatan mental.
10 Sumber Stress di Tempat Kerja
Ada banyak sumber stres di sekeliling Anda. Namun dalam lingkungan kerja, ada beberapa faktor yang dapat memicu stres dalam diri karyawan.
Hubungan Kerja Kurang Baik
Hubungan kerja antar karyawan yang kurang harmonis dapat membuat karyawan merasa terasingkan, atau merasa dimusuhi oleh rekan kerjanya secara tak langsung.
Eksklusivitas dalam lingkar pertemanan antar karyawan juga dapat menimbulkan stres, sebab karyawan akan merasa terisolasi.
Kurang Dukungan
Karyawan yang kurang mendapat dukungan dari kantor akan merasa kebingungan, tidak merasa terikat dengan tempat kerjanya.
Dukungan dari kantor bisa berupa pelatihan, arahan dari atasan, komunikasi dua arah yang terbuka antara manajer dengan karyawan, juga dukungan finansial dan prasarana.
Jam dan Beban Kerja Tinggi
Jam kerja yang terlalu panjang dan beban kerja yang kelewat tinggi bukanlah hal yang baik. Karyawan akan cepat merasa kelelahan. Beban kerja berlebih juga akan memberi tekanan kepada karyawan.
Tidak jarang, manajer tidak mau tahu kondisi mental karyawan saat membebani mereka dengan banyak tugas dan menuntut agar pekerjaan itu diselesaikan dalam waktu singkat.
Pergantian Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengubah jajaran penting di dalamnya, sehingga karyawan mau tidak mau mesti beradaptasi kembali dengan wajah-wajah baru dan aturan-aturan baru. Adaptasi bukan hal yang mudah bagi semua orang.
Lingkungan Kerja Buruk
Lingkungan kerja yang toxic berbahaya bagi kesejahteraan mental karyawan. Perilaku-perilaku tidak pantas yang dinormalisasikan dalam lingkungan kerja pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan mental karyawan. Apalagi jika situasi tersebut tidak segera ditangani.
Tidak Memiliki Otonomi
Rendahnya tingkat otonomi dalam peran dan fungsi jabatan akan membuat karyawan merasa tidak memiliki wewenang untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Terlebih jika tanggung jawabnya besar dan tugasnya banyak.
Diskriminasi
Diskriminasi memicu konflik, membuat karyawan yang bersangkutan tidak betah dan tidak nyaman bekerja di kantornya. Perilaku diskriminasi terkadang tampak samar, hanya terasa dan terlihat bagi sebagian orang.
Oleh karena itu, penanganan dan penyelesaian konflik karena diskriminasi tidaklah mudah.
Alat Kerja Kuno
Peralatan kerja yang tidak layak dan tidak mumpuni akan membuat siapa pun frustrasi. Pekerjaan yang mestinya dapat diselesaikan dengan cepat, bisa berlangsung lama karena peralatan yang tersedia tidak menunjang.
Ekspektasi Manajemen Tidak Jelas
Target yang tidak jelas berkorelasi dengan arahan manajer yang juga tidak jelas. Karyawan akan dibuat bingung dan kurang termotivasi untuk melaksanakan tugas secara maksimal jika ekspektasi yang dibebankan padanya tidak jelas.
Job Insecurity
Dua tahun sejak pandemi melanda dunia, sektor bisnis dan industri gonjang-ganjing. Banyak perusahaan yang memulangkan karyawan, mengurangi gaji, bahkan tidak menggaji karyawannya selama beberapa bulan.
Ketidakpastian ekonomi dan finansial perusahaan berpotensi besar membuat karyawan merasa tidak aman bekerja di kantornya.
7 Teknik Stress Management di Kantor
Menghilangkan sumber stres tidak mudah dan memakan waktu panjang. Oleh karenanya, Anda bisa menyarankan beberapa teknik stress management kepada para karyawan di kantor sebagai solusi alternatif tercepat.
1. Mengelola Ekspektasi
Pahami ekspektasi yang dibebankan kepada diri Anda agar Anda mudah mengarahkan diri sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Kenali ekspektasi dan kemampuan diri agar usaha dan target dapat saling menyeimbangkan.
2. Hindari Multitasking
Fokuslah pada satu pekerjaan. Alih-alih mengerjakan semuanya sekaligus, bagilah pekerjaan dalam skala prioritas, dahulukan tugas dengan deadline tercepat, atau tugas dengan tingkat kesulitan terendah.
3. Pahami Sumber Konflik
Konflik di lingkungan kerja bisa menjadi sumber stres terbesar bagi pekerja, maka hindarilah hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik antar karyawan.
4. Sarankan Olahraga Rutin
Persilakan karyawan untuk berjalan di sekitar area kantor. Duduk di depan meja selama berjam-jam dapat membuat suntuk dan lelah. Sedikit relaksasi fisik bakal sangat membantu mengurangi rasa stres.
Anda juga bisa menyarankan karyawan untuk menyelenggarakan sesi olahraga bersama di kantor sesudah jam kerja.
5. Sediakan Makan Siang
Sediakan menu makan siang yang sehat untuk karyawan. Selain membuat karyawan merasa dipedulikan, makan siang sehat dapat berdampak positif pada kesehatan karyawan.
6. Disiplin Jam Kerja
Terapkan disiplin dalam bekerja dan mengatur waktu semaksimal mungkin, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu kerja dan karyawan tidak perlu membawa pekerjaan pulang ke rumah.
7. Teknik Relaksasi
Ajak karyawan untuk melakukan relaksasi sederhana. Ada dua teknik relaksasi yang bisa diajarkan, yakni meditasi dan relaksasi napas. Meditasi dapat dilakukan di tempat sepi, karyawan bisa duduk atau berbaring dengan nyaman untuk berdiam diri dan mengatur napas hingga rileks.
Berdampingan dengan Stress Management di Tempat Kerja
Ada banyak manfaat dari penerapan stress management di tempat kerja. Dengan membantu karyawan mengatasi stres, secara langsung akan membuktikan bahwa Anda dan perusahaan peduli pada kesejahteraan karyawan.
Keseriusan manajemen untuk membantu karyawan mengatasi stres juga akan berdampak positif pada tingkat retensi karyawan, juga membangun budaya perusahaan yang positif dan kuat.
Namun selain menerapkan teknik-teknik stress management, karyawan juga mesti belajar hidup berdampingan dengan sumber stres, mengerti cara mengelola emosi diri sendiri ketika menghadapinya.
Berikut saran dan tips yang bisa dilakukan untuk berdamai dengan stres di tempat kerja.
Identifikasi Sumber Stress
Sama seperti teknik stress management, untuk dapat menerima stres dengan terbuka, karyawan perlu mengidentifikasi di mana sumber stressnya berada. Kemudian belajar memahami hal apa dari sumber tersebut yang memicu respon stress dalam diri karyawan.
Bangun Respon Positif
Latih diri untuk menghadapi pemicu stress dengan penuh kesadaran diri, atau mindfull. Seringkali individu merespon stress secara reaktif, sehingga respon yang dihasilkan terkesan impulsif dan emosional.
Ciptakan Lingkungan Kerja Positif
Menciptakan lingkungan yang positif bisa dimulai dengan membangun dan menjaga hubungan baik antar karyawan atau kepada atasan.
Komunikasi dua arah yang positif antar karyawan dapat menekan potensi konflik dan berpengaruh positif pada suasana hati serta motivasi karyawan.
Penutup
Mengelola dan co-exist bukan suatu kemustahilan. Stress management sangat mungkin dipraktikkan selama karyawan yang bersangkutan memiliki kesadaran diri dan kemauan untuk mengatasi masalahnya.
Normalnya, individu berharap sumber stresnya dihilangkan agar ia dapat berfungsi kembali dengan baik.
Namun stressor bakal terus ada dan tidak semuanya dapat dihilangkan dengan sekejap. Menghilangkan sumber stres di tempat kerja berpotensi menimbulkan konflik dan masalah baru, maka dari itu, stress management adalah solusi sementara yang termudah dan tercepat.
Comment