6 Kiat Membangun Employee Recognition | | HRPODS

6 Kiat Membangun Employee Recognition

Salah satu tanda lingkungan kerja sehat adalah employee recognition. Pemimpin, manajer, atau tim HR berperan aktif dalam menciptakan pengakuan tersebut.

Memang, menemukan kata-kata yang tepat dalam employee recognition tidaklah mudah. Anda perlu menggunakan kalimat yang sesuai dengan karakter karyawan agar pengakuan tepat sasaran.

Jika pemimpin mengakui kinerja karyawan secara spontan, sering, dan ada karyawan lain yang menyaksikan, hal ini akan menciptakan budaya penghargaan di perusahaan.

Menerapkan employee recognition tak harus menunggu town hall atau acara kantor, Anda dapat mengapresiasi karyawan maupun rekan kerja kapan saja. Bahkan hanya dengan mengucapkan, “Terima kasih untuk hari ini”.

Mengapa Employee Recognition Diabaikan?

Studi BambooHR dan Quantum Workplace menunjukkan sebanyak 52,5 persen responden ingin menerima lebih banyak pengakuan langsung dari manajer atau supervisor.

Sedangkan, 41 persen ingin menerima lebih banyak pengakuan dari rekan kerja. Tak ketinggalan, ada 19,9 persen responden yang mengakui jarang atau tidak pernah menerima pengakuan sama sekali dari rekan kerja dan 22,1 persen jarang atau tidak menerima dari atasan.

Mengapa hal itu terjadi? Karena karyawan tidak mengetahui harapan perusahaan terhadap mereka. 

Ironisnya, pemimpin juga tidak mencari tahu harapan para karyawan. Padahal mengetahui harapan masing-masing dapat menciptakan hubungan kuat di antara keduanya. Meski demikian, pemimpin terus-terusan memberikan pengakuan setiap bertemu karyawan. 

Menurut Aaron Brown, Senior Insights Analyst di Quantum Workplace, mengatakan pemimpin perlu berhati-hati mengenali pemberian pengakuan kepada karyawan. Karena seseorang ingin mendapatkan pengakuan yang natural, tidak dibuat-buat, dan tepat waktu. 

Tipe Employee Recognition

Idealnya, employee recognition diberikan secara berbeda, tergantung karakteristik kepribadian karyawan. 

Namun, tak semua pemimpin memiliki waktu untuk memahami satu per satu karyawan. Begitu dengan karyawan yang terkadang tidak bisa mengerti sikap pemimpin.

Maka, tak ada salahnya bagi HR untuk mengenali dan memberikan pengertian kepada kedua belah pihak bahwa ada empat tipe employee recognition yang diadaptasi, yaitu:

Peer vs. superior

Manajer atau posisi lebih tinggi yang memberikan umpan balik positif kepada karyawan merupakan validasi kerja yang baik. Hal itu meningkatkan keamanan kerja serta kemungkinan promosi atau kenaikan gaji.

Namun, tipe ini juga memberikan pengakuan kepada sesama rekan kerja atau dari seseorang yang lebih rendah posisinya. Terlepas dari mana asalnya, mendapatkan pengakuan terasa menyenangkan, kan?

Attributed vs. anonymous

Tipe attributed vs. anonymous memberikan pengakuan kepada karyawan yang hanya dikenal oleh Si Pemberi

Meskipun ada kalanya, employee recognition diberikan secara anonim. Misalnya, memberikan kartu ucapan di meja bertuliskan terima kasih. Tipe ini menghilangkan pemikiran bahwa pemberi pengakuan harus terlihat orang lain. 

Social vs. private

Tipe social vs. private dapat Anda aplikasikan buat karyawan menyukai sorotan dan mereka yang menghindarinya. Dalam hal ini, Anda bisa menjadi contoh penerapan employee recognition berdasarkan preferensi masing-masing individu.

Behavior vs. achievement

Tipe pengakuan ini menitikberatkan pada kinerja. Ada karyawan yang lebih menyukai pengakuan karena telah mencapai tujuan penjualan atau bertahan dengan organisasi selama belasan atau puluhan tahun.

Ada pula karyawan yang lebih suka menerima pengakuan karena telah bekerja lembur, membantu rekan kerja, atau berhasil menyelenggarakan pesta perusahaan yang luar biasa.

Karakteristik Employee Recognition 

retensi karyawan

Sebelum menerapkan employee recognition, luangkan waktu untuk menilik karakteristiknya. Langkah itu dilakukan agar perusahaan lebih memahami orang-orang yang memperkuat bisnisnya. 

1) Timely

Karakteristik employee recognition adalah waktu yang tepat. Walaupun hubungan antara kontribusi dan pengakuan melemah seiring waktu.

Maka, memberikan pengakuan tepat setelah karyawan menghasilkan kinerja terbaiknya adalah cara paling efektif untuk menghasilkan hubungan kerja positif. Jika tidak, Anda kehilangan kesempatan menciptakan perilaku positif.

2) Frequent

Pemberian pengakuan dapat meningkatkan employee engagement. Namun, jangan melakukannya terlalu sering dan terpaksa.

Suatu penelitian menunjukkan sebesar 71 persen perusahaan yang memberikan pengakuan kepada karyawan membuat mereka terlibat dengan baik

3) Specific

Pengakuan spesifik membantu karyawan memahami dengan tepat kinerja mana yang berkontribusi pada tujuan perusahaan. Pemimpin juga memperhatikan detail dan konteks tugas anggota timnya.

4) Visible

Pengakuan secara personal berdampak efektif. Namun, pengakuan yang terlihat oleh rekan kerja lain memberikan keuntungan yang tak kalah penting.

Usaha tersebut membantu karyawan lain belajar bagaimana cara mendukung perusahaan, berkolaborasi, dan terinspirasi untuk meningkatkan kinerjanya.

5) Inclusive

Pengakuan inklusif menumbuhkan sense of ownership, kesetaraan, dan keamanan psikologis bagi semua karyawanCaranya, mendiversifikasi karyawan semua level untuk memberikan pengakuan.

Ketika karyawan diberdayakan untuk mengenali kinerja rekan kerja memberikan pemahaman lebih baik tentang apa yang dianggap berharga oleh seluruh tim dan organisasi

6) Values-based

Pengakuan berbasis nilai perusahaan mendorong tim untuk bekerja menuju tujuan yang sama. Terlebih jika pemberian employee recognition diberikan tepat waktu dan berkala, sehingga hal itu dapat menjadi budaya perusahaan.

7 Kiat Membangun Employee Recognition

Karyawan akan termotivasi jika mereka mendapatkan pengakuan. Jadi, perusahaan perlu membangun program employee recognition. 

Pastikan program pengakuan selaras dengan tujuan perusahaan, sehingga meningkatkan employee engagement. Berikut ini kiat membangun employee recognition:

#1 Tentukan misi dan nilai 

Menentukan misi dan nilai perusahaan dapat mendukung kesuksesan jangka panjang. Keduanya membantu program employee recognition yang juga akan berdampak pada employee engagement

Misalnya, jika misi perusahaan menjadi platform perangkat lunak yang paling direkomendasikan di industri teknologi, maka nilai komunikasi terbuka dan integritas dapat digunakan untuk mengakui kinerja karyawan.

#2 Timely dan teratur

Setiap pencapaian–besar atau kecil–harus diapresiasi pada waktu tepat dan teratur. Tak hanya pemimpin ke karyawan, tetapi atur bagaimana karyawan bisa memberikan pengakuan ke rekan kerja.

#3 One-on-one meeting

Dorong manajer atau supervisor untuk rutin melangsungkan one-on-one meeting dengan anggota timnya. Upaya ini membentuk pola komunikasi efektif, membicarakan kinerja, sekaligus saling memberikan umpan balik.

Kondisi tersebut juga memberi manajer kesempatan untuk memberikan dan menerima umpan balik ke dan dari anggota tim. 

#4 Fokus pada motivasi intrinsik

Penelitian psikologi dari Frederick Herzberg menunjukkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja. Motivator ekstrinsik, seperti gaji dan sesekali hadiah, dan motivator intrinsik, seperti sense of purpose dari pengakuan yang tulus. 

Memang, Anda membutuhkan keduanya. Namun, penghargaan intrinsik akan berdampak langsung terhadap tugas harian karyawan.

#5 Kenali peningkatan kinerja

Sering kali, keberhasilan yang terlihat hanyalah puncak gunung es. 

Maka, mengakui peningkatan kinerja membantu program employee recognition berjalan konsisten. Usaha itu membantu karyawan tetap terlibat, bahkan ketika ia belum pernah meraih pencapaian besar.

#6 Tinjau program kembali

Tidak ada program yang sempurna. Program yang sangat baik pun perlu dipelihara agar berjalan tetap efektif. 

Jadi, tim HR perlu meminta umpan balik dari semua karyawan tentang program employee recognition berpengaruh terhadap kinerja mereka dan peningkatan bisnis. Hasil umpan balik untuk menentukan program selanjutnya.

Penutup 

Program employee recognition menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kinerja karyawan dan mereka adalah prioritas utama dalam bisnis. 

Saat HR mengembangkan employee recognition, pertimbangkan berapa banyak waktu tim untuk mengelola serta mengidentifikasi peluang perusahaan untuk meningkatkannya berdasarkan jumlah karyawan.

Comment