Kompensasi dan benefit dapat menjadi daya tarik di mata kandidat. Tak heran, ada karyawan dari perusahaan A pindah ke perusahaan kompetitor.
Sebaliknya, kompensasi dan benefit dapat digunakan untuk mempertahankan karyawan. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai penawaran paket kompensasi dan benefit menjadi ajang ‘siapa yang lebih besar’.
“Perang” sengit itu–terkadang–tidak masuk akal dan memicu persaingan tak sehat. Bahkan jika hal itu dilakukan oleh perusahaan besar sekali pun.
Untuk memberikan paket kompensasi dan benefit yang relevan, perusahaan perlu mengevaluasi serta membandingkan paket dari kompetitor.
6 Cara Mengevaluasi Kompensasi dan Benefit
Kompensasi dan benefit merupakan imbalan serta pemberian tambahan dari perusahaan kepada karyawan atas kinerja mereka. Tujuan keduanya memotivasi karyawan dan menunjang kesejahteraan karyawan.
Pandemi COVID-19 memaksa sebagian perusahaan untuk memangkas paket kompensasi dan benefit karyawan.
Namun, berangsur-angsur kegiatan bisnis kembali normal. Sejak awal tahun, tak sedikit perusahaan yang mengajak para karyawan untuk kembali bekerja di kantor.
Di sisi lain, sejak pandemi, perusahaan mengevaluasi operasional bisnis hingga semua pengeluaran. Tak terkecuali, mengevaluasi kompensasi dan benefit.
Idealnya, perusahaan mengevaluasi kompensasi dan benefit secara berkala, misal setahun dua kali. Karena hal itu dipengaruhi oleh tren industri, pasar tenaga kerja, serta permintaan pasar saat ini.
Evaluasi tersebut berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan wawasan tentang gaji, kompensasi, dan benefit. Melalui ketiga hal itu, tim HR dapat membuat strategi untuk memengaruhi produktivitas, keterlibatan, retensi, dan pertumbuhan karyawan.
Adapun evaluasi kompensasi dan benefit bisa dilakukan dengan cara:
1) Tinjau kompensasi dan benefit
Tinjau kembali kompensasi dan benefit saat ini. Dari hal tersebut, tim HR dapat menilai apakah kompensasi dan benefit perusahaan sudah adil atau terdapat gap.
Karena karyawan senang jika merasa dibayar secara adil untuk pekerjaan mereka. Jika perusahaan memiliki kebijakan kompensasi yang diinformasikan secara transparan, mereka lebih terlibat dan lebih mempercayai perusahaan.
Bahkan jika seorang karyawan tidak setuju dengan kebijakan kompensasi perusahaan, mereka bisa meminta waktu untuk berdiskusi dengan tim HR maupun manajemen untuk menemukan solusinya.
2) Mengevaluasi kompensasi dan benefit untuk setiap posisi
Untuk memastikan keadilan bagi semua karyawan, perusahaan wajib mengevaluasi kompensasi dan benefit untuk setiap posisi.
Cara ini mengharuskan tim HR mengumpulkan informasi dari manajer dan karyawan tentang peran pekerjaan mereka. Informasi disebut data HR yang bisa digunakan untuk bermacam-macam hal.
Dengan data, tim HR mengklasifikasikan, memberi peringkat, dan menilai setiap posisi. Setelah itu, tim HR menentukan kompensasi yang tepat dan harus diperoleh masing-masing karyawan berdasarkan hierarki.
3) Buat struktur dan skala upah
Seharusnya, perusahaan memiliki struktur dan skala upah (SSU). Dengan SSU, perusahaan lebih mudah mudah mengevaluasi gaji, kompensasi, dan benefit kepada karyawan.
Jika perusahaan belum memilikinya, segera buat SSU dengan metode sederhana atau regresi. Pembuatan SSU juga dapat memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. Sehingga memudahkan tim HR menentukan komponen gaji.
4) Melakukan survei
Jika Anda ingin mengevaluasi kompensasi dengan cara cepat, survei adalah jawabannya. Lakukan survei kepada karyawan tentang kebutuhan mereka, apa yang mereka cari di perusahaan, harapan mereka terhadap perusahaan, dan lainnya.
Hasil survei akan memberikan tim HR perspektif bagaimana perusahaan menangani para asetnya. Karena setiap karyawan memiliki kebutuhan dan harapan berbeda.
Tim HR juga akan memahami kompensasi yang cocok bagi karyawan dan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Jadi, perusahaan tidak meniru pemberian paket kompensasi dari perusahaan lain.
5) Berkomunikasi dengan karyawan
Selain survei, ada baiknya Anda mengevaluasi kompensasi langsung dari si penerima atau karyawan.
Berikan mereka waktu untuk berpendapat, sehingga Anda bisa memahami dan mengklarifikasi jika terdapat kesalahpahaman. Dari sana, perusahaan dapat mengembangkan strategi kompensasi dan benefit yang relevan dengan kebutuhan mereka.
6) Jalankan transparansi
Saat berkomunikasi dengan karyawan, utamakan transparansi seperti memberitahu rencana perubahan kompensasi dan benefit perusahaan ke depan, jika ada.
Meski keputusan paket kompensasi ada di tangan eksekutif, tetapi karyawan perlu mengetahui bahwa mereka diperlakukan secara adil. Mereka juga perlu mengetahui bahwa perusahaan menggunakan data faktual dan akurat untuk membuat paket kompensasi.
Dengan demikian, mereka lebih mempercayai perusahaan dan lebih puas dengan gaji dan paket kompensasi.
4 Cara Membandingkan Kompensasi dan Benefit Dari Kompetitor
Setiap perusahaan memiliki sistem dan cara pemberian kompensasi dan benefit.
Memang, perusahaan Anda tak perlu mengikuti kompensasi dari perusahaan lain. Namun, tak ada salahnya untuk melirik sebagai pembanding sekaligus bahan evaluasi.
Langkah tersebut dapat menjadi bahan diskusi antara tim HR dan manajemen;
- Apakah paket kompensasi yang diberikan masih relevan dengan situasi saat ini,
- Seberapa besar daya tarik kompensasi untuk menarik karyawan baru,
- Pertimbangan karyawan terhadap kompensasi akan menentukan mereka bertahan atau berpindah kerja ke perusahaan lain.
Oleh karena itu, pemberian paket kompensasi harus tetap kompetitif dan relevan. Tim HR bersama manajemen wajib mempertimbangkan pendapatan perusahaan, situasi terkini –sosial dan ekonomi–, dan membandingkan kompensasi dengan kompetitor. Caranya:
1) Menentukan hal-hal penting
Dari hasil evaluasi, memungkinkan Anda untuk menentukan hal-hal penting yang ada di paket kompensasi.
Pemberian kompensasi ini bukan hanya sebagai imbalan dan tambahan. Anda dapat memasukkannya sebagai salah satu upaya untuk memikat calon karyawan potensial. Misalnya, makan siang, uang komunikasi, tunjangan transportasi, dan lainnya.
Paket kompensasi juga bagian dari program retensi karyawan. Hal itu adalah salah satu cara terbaik memenuhi kebutuhan karyawan terbaik sekaligus mempertahankan seseorang yang telah tumbuh bersama di perusahaan Anda.
2) Cek reviu perusahaan
Anda dapat mengecek kompensasi perusahaan lain di situs reviu perusahaan atau laman pencari kerja. Misalnya, Glassdoor, Indeed, JobStreet, dan lainnya.
Di sana, Anda akan memperoleh insight tak hanya tentang gaji dan kompensasi. Namun juga situasi kerja, budaya perusahaan, serta pengalaman kerja para karyawan dan mantan karyawan.
3) Riset pasar tenaga kerja
Ada baiknya, perusahaan harus melakukan riset pasar tenaga kerja secara teratur. Tujuannya, agar perusahaan tetap kompetitif tentang pemberian kompensasi dan benefit.
Perusahaan dapat melakukan riset pasar tenaga kerja sendiri atau menggunakan jasa pihak lain. Rancang riset untuk melihat gaji, kompensasi dan benefit dari perusahaan berbagai industri di semua posisi atau perusahaan kompetitor di industri yang sama, serta mengetahui tren pasar tenaga kerja.
Hasil riset akan menunjukkan nilai dan permintaan pasar tenaga kerja yang mengalami perubahan.
4) Informasi survei gaji
Jika perusahaan memiliki sumber daya untuk melakukan riset, manfaatkan informasi survei gaji dari recruitment agency. Hal ini telah dilakukan oleh Reeracoen Indonesia.
Reeracoen Indonesia memiliki laporan gaji tahunan yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui sekaligus membandingkan gaji di perusahaan lain. Bahkan Anda bisa memanfaatkannya untuk merancang paket kompensasi. Unduh laporannya di bawah.
Penutup
Inflasi, kondisi terkini, pasar tenaga kerja, dan persaingan memperebutkan kandidat terbaik ada di depan mata.
Perusahaan perlu mempertimbangkan kondisi tersebut ke dalam komponen gaji. Jika tidak, hal itu justru memicu kesenjangan perusahaan Anda dan kompetitor atau Anda akan kehilangan karyawan terbaik.
Dengan membandingkan paket kompensasi, perusahaan mengakomodasi kenaikan gaji, termasuk kompensasi dan benefit. Karena memberikan paket kompensasi yang relevan dan kompetitif dapat menutup kesenjangan tersebut.
Comment