Divisi HR atau human resource division (HRD) adalah salah satu bagian penting di dalam organisasi. Jadi, tidak heran kalau tugas HRD pun sangat banyak.
Sering sekali kita mendengar nama divisi tersebut, tapi apa yang paling sering ada di dalam bayangan kita saat mendengarnya? Karyawan, rekrutmen, training, psikotes, serikat buruh, juga kompensasi dan benefit.
Ya, gambaran di atas memang cukup menggambarkan profesi HRD dan ruang lingkup pekerjaannya. Namun, benarkah divisi human resource hanya mengerjakan itu saja?
Tentu jawabannya tidak. Divisi ini bertanggung jawab terhadap hal yang lebih kompleks dari yang selama ini kita pikirkan,
Di kesempatan ini, mari kita berkenalan lebih lanjut dengan divisi human resource!
Contents
Siapa yang Dimaksud dengan Human Resource Department?
Selain terus memberikan kontribusi kepada masyarakat, sebuah perusahaan juga harus menjadi entitas yang mengejar keuntungan dengan menginvestasikan sumber dayanya dalam aktivitas bisnis sehari-hari.
Sumber daya ini meliputi uang tunai, aset tetap seperti peralatan produksi, bahan baku untuk produk manufaktur, mitra bisnis, jaringan distribusi, informasi pemasaran, dan tenaga kerja.
Ini umumnya dikategorikan ke dalam empat elemen yaitu “orang, barang, uang, dan informasi”.
Di antara empat elemen tersebut, divisi HR memiliki tanggung jawab untuk memberdayakan orang secara efektif. Jadi dari sini bisa terbayang, HRD tidak hanya memiliki tanggung jawab pada perekrutan dan administrasi kehadiran belaka.
Human Resource Department (HRD) bertanggung jawab untuk mengelola “Orang” dari sebuah organisasi.
Misalnya, HR diharapkan dapat mengoptimalkan perencanaan SDM, termasuk bagaimana merekrut orang yang tepat untuk perusahaan, juga bagaimana mengembangkan dan berinvestasi pada SDM yang ada agar mereka mampu mendukung pertumbuhan bisnis.
Di dalam divisi HR terdapat beberapa posisi, selain yang biasa kita sebut sebagai staff HRD atau manajer HRD.
Terdapat HR Generalist hingga HR Specialist. Jabatannya pun berupa, ada yang khusus menangani rekrutmen, training, business partner, dan sebagainya.
Download Konten Spesial dari HR NOTE, GRATIS!
Ada konten khusus untuk pembaca setia HR NOTE. Konten ini menyediakan pendapat kami tentang suatu topik tertentu. Konten PDF kali ini membahas topik:
- Dampak Covid-19 Terhadap Pekerjaan HRD, “The Struggle Is Real”
- 8 Perubahan yang Dihadapi HRD Selama Pandemi
- Covid-19, Fokus Terbagi Dua: Mendukung Jalannya Bisnis dan Menjaga Keselamatan Karyawan
- Bagaimana HRD Merespon Tantangan Ini?
Tugas HRD yang Penting untuk Diketahui
Lalu apa saja tugas-tugas dari divisi HRD?
HRD adalah divisi yang unik. Divisi ini tidak berhubungan langsung dengan profit perusahaan.
Namun, divisi ini bertanggung jawab penuh terhadap anggota organisasi yang memiliki tanggung jawab dan peran dalam memastikan sebuah organisasi/perusahaan bisa berjalan baik dan meraih tujuan yang diinginkan.
HRD selalu berkaitan dengan potensi yang ada di dalam manusia. Maka dari itu, tugas-tugas yang harus dijalankan HRD berhubungan erat dengan pengelolaan potensi yang ada di dalam diri karyawan agar mencapai titik maksimal dan bisa memberikan hasil optimal, baik kepada organisasi maupun ke diri karyawan itu sendiri.
Inilah 9 tugas utama HRD yang umum, terbagi dari tugas yang bersifat teknikal dan non-teknikal.
1. Perencanaan
Divisi HR memiliki banyak sekali fokus kerja. Maka itu, penting sekali untuk menyusun perencanaan sebelum menjalankan inisiatif-inisiatif.
Apalagi inisiatif dari divisi HR kerap memakan banyak resource, sehingga manajer HR perlu menyusun perencanaan yang logis.
Salah satunya, kita sering dengar tentang perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja adalah sebuah proses dalam memperkirakan atau merencanakan kebutuhan tenaga kerja di sebuah perusahaan.
Tidak hanya untuk karyawan baru, tapi juga untuk menyiapkan SDM berkompeten yang bisa menduduki jabatan pemimpin.
2. Rekrutmen dan Seleksi
Mungkin banyak dari Anda yang masih memiliki pandangan bahwa tugas HR hanya merekrut saja. Tetapi bahkan pekerjaan merekrut bukanlah hal mudah, dan membutuhkan keterampilan luar biasa seperti komunikasi bahkan marketing. Keterampilan ini akan memengaruhi kualitas rekrutmen.
Tentu saja tugas pertama HRD adalah mengumpulkan karyawan berpotensi. Pekerjaan ini dimulai dari melakukan pencarian kandidat, proses interview dan asesmen, hingga onboarding.
Tugas ini sangatlah berpengaruh terhadap tugas HRD selanjutnya. Memilih SDM yang mampu bekerja sama dengan kita tidaklah mudah.
Jika gagal mendapatkan SDM berpotensi, HRD akan berhadapan dengan kesulitan pengembangan talenta, rasio turnover hingga masa depan kepemimpinan.
Di bawah ini adalah artikel yang bisa membantu Anda lebih memahami proses rekrutmen dengan baik.
3. Training dan Development
Setelah merekrut SDM yang memiliki potensi, agar karyawan dapat memberikan kemampuan terbaiknya untuk memberikan kontribusi maksimal, HRD harus mendukung penuh program pendidikan dan pengembangan (dikenal juga dengan istilah L&D) untuk karyawan.
Mengapa kita perlu fokus pada pendidikan karyawan?
Intinya bukan sekadar “mengembangkan karyawan”. Perusahaan membutuhkan orang-orang yang dapat mengeluarkan hasil yang baik di lingkungan yang cepat berubah agar perusahaan dapat bertahan.
Tergantung dari kondisi dan kebutuhan, program L&D bisa diselenggarakan secara mandiri maupun menggunakan jasa dari luar.
Para HRD sebaiknya tidak menganggap remeh tugas ini, karena memperkaya kemampuan karyawan dengan metode yang tepat akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
4. Compensation and Benefit
Tugas ini juga kerap mengingatkan kita pada profesi HRD di dalam suatu perusahaan. Di saat yang bersamaan, tugas ini juga berperan penting dalam mendukung perusahaan.
HRD adalah divisi yang memiliki kewenangan untuk merancang program kompensasi (mulai dari upah, program asuransi wajib dari negara, dll) hingga benefit. Tidak hanya merancang, divisi ini juga mengatur skema dan tata cara pendistribusiannya.
Comben juga merupakan bentuk perhatian perusahaan kepada karyawannya, sehingga pekerjaan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja!
Tentu saja, pelaku profesi HRD harus memahami betul undang-undang maupun peraturan lain yang mengatur tentang kompensasi dan pengupahan. Apalagi karena issue ini cukup sensitif dan menyangkut kesejahteraan karyawan.
- Aturan mengenai Kompensasi bisa mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
- Aturan mengenai Pengupahan bisa mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Struktur dan Skala Upah.
5. Personnel Administration
Personalia adalah salah satu bagian dari HRD. Yang dimaksud dengan administrasi personalia adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain.
Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap database karyawan, payroll dan pembayaran benefit lainnya, manajemen pinjaman karyawan, manajemen absensi, pencatatan cuti tahunan, hingga sistem kontrak kerja.
Fungsi personalia mulai dijalankan sejak karyawan resmi diterima kerja di perusahaan. Proses administrasi seperti kontrak kerja, registrasi database, sampai dengan karyawan resign adalah bagian dari fungsi ini.
Ini bukan hanya pekerjaan administratif. Kita perlu mempertimbangkan poin-poin di bawah pada saat bersamaan;
- Apakah Anda memiliki orang yang tepat di tempat yang tepat?
- Apakah ada departemen yang kekurangan staf atau memiliki terlalu banyak karyawan?
- Apakah karyawan dipertahankan?
- Apakah remunerasi (gaji) sepadan dengan pekerjaan yang diberikan oleh karyawan?
- Apakah jam kerja dikelola dengan baik?
Manajemen personalia adalah bagian penting dari bisnis perusahaan, karena dapat membantu mengurangi biaya tenaga kerja, memotivasi karyawan, dan meningkatkan keuntungan.
6. Penilaian Kinerja
Tugas lain yang mencirikan profesi HRD adalah penilaian kinerja karyawan, biasa dikenal dalam istilah evaluasi karyawan. Penilaian kinerja bagi sebagian karyawan akan sangat dinantikan karena bisa berarti kenaikan gaji.
Bagi yang lain, momen evaluasi bisa menjadi momen yang justru ditakuti karena menentukan kelangsungan karir karyawan.
Sedangkan bagi perusahaan, evaluasi adalah momen dimana perusahaan menilai kinerja karyawan sekaligus melakukan refleksi terhadap program pelatihan dan pengembangan yang disediakan untuk karyawan.
Jika terlihat tidak ada perkembangan, manajemen harus memikirkan cara memperbaiki kualitas pelatihan dan pengembangan karyawan.
Juga, jika kriteria penilaian tidak jelas, karyawan akan kehilangan arah yang akan memengaruhi motivasi mereka. Evaluasi sangat penting dan berperan dalam pertumbuhan perusahaan.
7. Career Planning
Perencanaan karier adalah salah satu tugas HRD yang sangat penting, khususnya bagi karyawan.
Salah satu alasan resign karyawan adalah tidak merasa memiliki prospek perkembangan diri dan peningkatan karier di perusahaan.
HRD bersama dengan manajemen harus mampu merancang program perencanaan karir untuk setiap lapisan karyawan, agar karyawan yang bekerja di perusahaan memiliki motivasi untuk mencapai target tersebut dan tidak mudah berpikir untuk pindah ke perusahaan lain.
8. Menciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
Bagaimana pun juga, sebuah organisasi pastinya terdiri dari beragam latar belakang yang menjadikan organisasi tersebut unik.
Menyatukan puluhan, ratusan, ribuan karyawan dengan sifat, usia, cara pikir yang berbeda bisa menjadi tantangan besar.
Setidaknya, diperlukan 3 aspek seperti di bawah ini agar HRD bisa menciptakan lingkungan kerja kondusif.
9. Merancang Program Bermanfaat Di dalam Perusahaan
Wah, selain melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengembangan dan kesejahteraan karyawan, apa iya HRD juga harus menjadi event organizer? Tentu saja, tidak sepenuhnya begitu.
Merancang program bermanfaat bagi karyawan adalah salah satu upaya yang dilakukan HRD untuk membantu karyawan lebih memahami perusahaan tempatnya bekerja.
Perusahaan pastinya memiliki nilai dan budaya yang diciptakan dan berharap agar semua lapisan karyawan memiliki visi misi yang sama, serta sense of belonging yang kuat.
Perbedaan Tugas HRD dan Personalia
Bagaimana dengan divisi personalia? Apakah mereka memiliki peran seperti HRD?
Perbedaan utama HRD dan personalia ada pada ruang lingkup pekerjaan. Personalia memiliki ruang lingkup administrasi, di antaranya penggajian karyawan, penghitungan tunjangan, pencatatan kehadiran, dang pengarsipan dokumen.
Sedangkan HRD memiliki lingkup pekerjaan yang lebih luas. Sebut saja rekrutmen karyawan, training and development, employee services, menjaga hubungan karyawan dengan perusahaan, hingga penilaian kerja dan asesmen.
Comparison Chart
Basic for Comparison | Personnel Management | HRD |
Meaning | The aspect of management that is concerned with the work force and their relationship with the entity is known as Personnel Management. | The branch of management that focuses on the most effective use of the manpower of an entity, to achieve the organizational goals is known as Human Resource Management. |
Approach | Traditional | Modern |
Treatment of manpower | Machines or Tools | Asset |
Type of function | Routine function | Strategic function |
Basis of Pay | Job Evaluation | Performance Evaluation |
Management Role | Transactional | Transformational |
Communication | Indirect | Direct |
Labor Management | Collective Bargaining Contracts | Individual Contracts |
Initiatives | Piecemeal | Integrated |
Management Actions | Procedure | Business needs |
Decision Making | Slow | Fast |
Job Design | Division of Labor | Groups or teams |
Focus | Primarily on mundane activities like employee hiring, remunerating, training, and harmony. | Treat manpower of the organization as valued assets, to be valued, used and preserved. |
Dengan kata lain, fungsi personalia menunjang tugas HRD dalam kegiatan sehari-hari.
Ringkasan
Berikut tadi adalah tugas utama divisi human resource yang bertanggung jawab pada manajemen sumber daya manusia di sebuah perusahaan.
Sebagai divisi yang menangani SDM, tugas HRD dimulai dari pencarian karyawan, pengembangannya, pemberian kompensasi yang setimpal, hingga memberikan proteksi hukum dan sosial.
HRD juga harus sadar pentingnya memerhatikan kondisi psikis karyawan, karena manusia bukanlah mesin yang hanya melakukan pekerjaan yang diperintahkan dan dibayar begitu saja.
Semoga deskripsi di atas dapat memberikan Anda gambaran yang lebih jelas mengenai pekerjaan HRD dan membuat Anda lebih bersemangat dalam mengerjakannya.
Comment