Selama ini, kita bekerja dan beroganisasi demi mencapai tujuan murni dari organisasi itu sendiri. Misalnya, profit. Tentu tidak ada yang salah dengan itu. Lalu bagaimana dengan kesejahteraan sosial dan lingkungan alam yang selama ini menjadi sumber daya kita?
Mungkin pembaca merasa perlu adanya sebuah gebrakan dalam hal ini.
Dengan menggerakan rekan kerja dan perusahaan Anda untuk bergabung bersama membuat langkah-langkah yang mendukung SDGs pada tahun 2030, Anda dapat membuat perubahan nyata dan berkontribusi secara sosial.
Apa itu SDGs? Kali ini HR Note akan mengulas SDGs secara global, juga peran HR bagi organisasi yang ingin terlibat di dalamnya.
Apa yang Dimaksud dengan SDGs?
Sustainable Development Goals (SDGs) atau dalam bahasa indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, juga dikenal sebagai Tujuan Global, diadopsi oleh semua Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015.
Bertempat di Markas Besar PBB, para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai kesepakatan pembangunan global. Kurang lebih 193 kepala negara hadir termasuk Wakil Presiden Indonesia pada saat itu, Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda SDGs.
SDGs merupakan seruan universal untuk bertindak mengakhiri kemiskinan, melindungi planet Bumi, dan memastikan bahwa semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran pada tahun 2030.
Melalui ikrar untuk “Tidak Meninggalkan Seorang Pun”, negara-negara telah berkomitmen untuk mempercepat kemajuan bagi mereka yang paling tertinggal terlebih dahulu. Itulah mengapa SDGs dirancang untuk membawa dunia ke beberapa ‘nol’ yang mengubah hidup, termasuk nol kemiskinan, kelaparan, AIDS dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan.
Setiap orang dibutuhkan untuk mencapai target ambisius ini. Kreativitas, pengetahuan, teknologi dan sumber daya keuangan dari seluruh masyarakat diperlukan untuk mencapai SDGs dalam setiap konteks.
Sebagai wujud komitmen politik pemerintah untuk melaksanakan SDGs, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) SDGs Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Kementerian PPN/Bappenas ditunjuk sebagai koordinatornya.
Perpres tersebut juga merupakan komitmen agar pelaksanaan dan pencapaian SDGs dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak. Oleh karena itu, perusahaan juga dapat turut berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan ini.
Apa Saja 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?
17 SDG mengacu pada perlunya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara untuk mencapai semua tujuan pada tahun 2030. Proyek SDGS adalah tentang memperkuat dan merampingkan kerja sama antara negara-bangsa, baik yang maju maupun yang berkembang, menggunakan SDGS sebagai kerangka kerja bersama dan visi bersama untuk mendefinisikan jalan kolaboratif ke depan.
Berikut ini 17 tujuan SDG:
SASARAN 1: Tidak Ada Kemiskinan
Hingga kini, kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di berbagai belahan dunia. Agar dapat mensejahterakan penduduk dunia, maka penuntasan kemiskinan menjadi salah satu agenda utama dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
SASARAN 2: Tidak Ada Kelaparan
Selain kemiskinan, masalah kelaparan atau kurang pangan juga masih menghantui berbagai tempat di belahan dunia. Maka dari itu, menggalakkan pertanian dan ketahanan pangan menjadi agenda utama dalam mencapai tujuan perbaikan nutrisi.
SASARAN 3: Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik
Isu kesehatan juga menjadi perhatian utama dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Maka dari itu, kini tengah digalakkan gaya hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
Salah satu contoh targetnya adalah mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran.
SASARAN 4: Pendidikan Berkualitas
Memastikan agar pendidikan berkualitas bisa diakses oleh semua orang. Hal ini lantaran pendidikan punya peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu contoh targetnya adalah memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas, yang mengarah pada hasil belajar yang relevan dan efektif.
SASARAN 5: Kesetaraan Gender
Meski sedang terjadi perkembangan kesetaraan gender yang masif belakangan ini, namun diskriminasi terhadap gender terutama perempuan masih menjadi permasalahan di berbagai negara. Dengan memperjuangkan kesetaraan gender, dapat memperkuat kemampuan negara untuk berkembang pesat, memerintah dengan efektif, dan mengentaskan kemiskinan.
SASARAN 6: Air Bersih dan Sanitasi
Bank Dunia pada tahun 2014 merilis data bahwa masih ada 780 juta orang yang tidak punya akses air bersih di dunia ini dan lebih dari 2 miliar penduduk bumi tak punya akses sanitasi. Hal ini mengakibatkan kerugian materi hingga 7 persen dari PDB dunia akibat banyak nyawa melayang setiap harinya.
Maka dari itu, menjamin akses atas air bersih dan sanitasi untuk semua merupakan hal yang penting dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia.
SASARAN 7: Energi yang Terjangkau dan Bersih
Di dunia ini masih banyak daerah yang terisolasi dan belum memiliki listrik, padahal hal tersebut penting untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Sehingga memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua adalah salah satu poin yang ditargetkan dalam SDG ini.
SASARAN 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, maka pekerjaan yang layak dan lingkungan kerja yang sehat harus dijamin agar investasi dan konsumsi terus berjalan. Tidak hanya itu, tenaga kerja yang produktif dan menyeluruh juga sangat diperlukan demi tercapainya sasaran ini.
Sehingga disematkanlah beberapa target seperti mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk kaum muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang mempunyai nilai yang sama.
SASARAN 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Di dunia ini, lebih dari 4 miliar orang belum memiliki akses internet dan 90 persen di antaranya berasal dari negara-negara berkembang. Maka dari itu, untuk membangun infrastruktur yang kuat dan industrialisasi yang berkelanjutan, hal ini akan segera dituntaskan.
SASARAN 10: Berkurangnya Ketimpangan
Mengurangi ketimpangan atau kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara. Kesenjangan pendapatan sedang mengalami kenaikan, 10% orang-orang terkaya menguasai 40% dari total pendapatan global.
Di lain pihak, 10% orang-orang termiskin hanya mendapat antara 2 sampai 7% dari total pendapatan global. Di negara-negara berkembang, kesenjangan ini telah meningkat sebanyak 11% jika kita menghitung berdasarkan pertumbuhan populasi.
SASARAN 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan
Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan. Sebagai contoh, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan anakanak, manula dan orang dengan disabilitas.
SASARAN 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Salah satu targetnya adalah Mendorong perusahaan, terutama perusahaan skala besar dan transnasional untuk mengadopsi praktek-praktek yang bekelanjutan dan untuk memasukkan informasi yang berkelanjutan di dalam siklus laporan mereka.
SASARAN 13: Aksi Iklim
Melawan dan mengatasi iklim yang terus berubah dan pemanasan global menjadi salah satu tugas utama dari seluruh bangsa-bangsa di dunia. Salah satu sasaran yang perlu dicapai ialah memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia maupun institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini.
SASARAN 14: Kehidupan di Bawah Air
Akibat banyak perburuan dan pencemaran terhadap ekosistem laut, maka dalam pembangunan berkelanjutan, kehidupan laut akan dilindungi dengan lebih maksimal. Tidak hanya itu, sasaran ini juga menargetkan meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya kelautan.
SASARAN 15: Kehidupan di Darat
Selain berpengaruh terhadap iklim, mengelola hutan secara berkelanjutan, merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati juga jadi tujuan utama dari SDGs. Termasuk juga memobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial dari segala macam sumber untuk melakukan konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem.
SASARAN 16: Lembaga Kuat Perdamaian dan Keadilan
Sasaran ini memfokuskan pada memberikan dukungan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level.
SASARAN 17: Kemitraan untuk mencapai Sasaran
Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan. Targetnya dibagi kedalam beberapa aspek, yaitu keuangan, teknologi, pengembangan kapasitas, perdagangan, isu-isu sistemik, serta data, monitoring, dan akuntabilitas.
Peran HRD dalam Pembangunan Berkelanjutan
Saat ini dimana banyak perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut, langkah apa yang diperlukan bagi HRD? berikut beberapa langkah utama melaksanakan SDGs di organisasi berdasarkan kompas SDGs.
1. Memahami SDG Bersama
Sebagai langkah awal, HRD dapat membantu perusahaan untuk membiasakan diri dengan SDGs. Anda dapat mengumpulkan pengetahuan dan mendidik rekan-rekan Anda. Anda dapat membahas SDGs dengan santai sambil mengobrol dan minum kopi, atau mengambil inisiatif lebih banyak dan mengadakan acara pelatihan.
2. Menentukan Prioritas
Setelah organisasi Anda memahami target SDGs, tentukanlah prioritas apa yang harus dipikirkan dan dikerjakan terlebih dulu.
Untuk memanfaatkan peluang bisnis yang disajikan oleh SDG dan mengurangi risiko, perusahaan didorong untuk menetapkan prioritas mereka berdasarkan penilaian dampak positif/negatif, dampak saat ini dan potensinya terhadap SDG di seluruh rantai nilai mereka.
3. Menetapkan Tujuan
Sebagaimana SDG yang berisikan sasaran yang perlu dipenuhi sampai 2030, organisasi yang akan berpartisipasi sebaiknya memiliki sasaran/tujuan yang perlu dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Penetapan tujuan sangat penting untuk kesuksesan bisnis dan membantu memupuk prioritas bersama dan kinerja yang lebih baik di seluruh organisasi. Dengan menyelaraskan tujuan perusahaan dengan SDGs, kepemimpinan dapat menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan.
4. Mengintegrasikan Tujuan Organisasi dan Sasaran SDGs
Mengintegrasikan keberlanjutan dan menanamkan target pembangunan berkelanjutan di semua fungsi dalam perusahaan, adalah kunci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Untuk mengejar tujuan bersama atau mengatasi tantangan sistemik, perusahaan semakin terlibat dalam kemitraan di seluruh rantai nilai, dalam sektor mereka atau dengan pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.
5. Pelaporan dan komunikasi
SDG memungkinkan perusahaan untuk melaporkan informasi tentang kinerja pembangunan berkelanjutan menggunakan indikator umum dan serangkaian prioritas bersama. HRD dapat berperan dalam mendorong perusahaan untuk membangun SDG ke dalam komunikasi dan pelaporan dengan pemangku kepentingan.
Contoh Lembaga yang Menerapkan SDGs
Berdasarkan sumber yang kami kumpulkan, berikut adalah contoh perusahaan/lembaga/instansi yang melaksanakan SDGs, yaitu Bappenas dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). SDGs sendiri secara global didukung oleh UNDP (United Nations Development Programme).
Kementerian PPN/Bappenas mengajak semua pihak untuk turut aktif menyuarakan, melakukan upaya-upaya pencapaian SDGs. Ini dimulai dari diri sendiri, dari apa yang dapat dilakukan baik oleh individu, maupun berkolaborasi.
Sesungguhnya SDGs bukanlah sesuatu yang baru, berbagai pihak telah melakukan upaya pencapaian SDGs baik dari sisi sebaran (outreach) manfaat maupun kedalaman fokus substansi setiap target.
Menurut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, terdapat sederet manfaat atas implementasi SDGs di Indonesia. Di antaranya, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif secara sosial, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya secara efisien.
Pusat Kebudayaan Amerika Serikat di Indonesia, @america, dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menginisiasi program Envirochallenge yang dimulai di tahun 2016.
Program ini mendorong pemuda di Indonesia, khususnya siswa sekolah menengah atas/sederajat untuk memiliki inisiatif dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dimulai dari lingkungan sekolahnya.
Tahun ini, Envirochallenge mendukung dilaksanakannya SDGs khususnya tujuan nomor 12, yaitu Responsible Consumption and Production serta tujuan nomor 14, yaitu Life Below Water.
Tujuan ini diambil sesuai dengan permasalahan sampah plastik di laut yang semakin memprihatinkan, yang juga menjadi topik utama Envirochallenge tahun ini.
Simpulan
SDGs merupakan seruan universal untuk bertindak mengakhiri kemiskinan, melindungi planet Bumi, dan memastikan bahwa semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran pada tahun 2030. Indonesia pun termasuk salah satu negara yang mendukung SDGs.
Tidak hanya skala bangsa-bangsa di dunia, kita pun bisa mendukung SDGs. Terdapat 17 sasaran SDGs yang bisa kita integerasikan terhadap goal perusahaan.
Pembaca sekalian, mungkin ini waktunya kita lebih memperhatikan lingkungan dan kesejahteraan di luar dari badan organisasi kita sendiri. SDGs bisa menjadi langkah pertama kita semua untuk memulainya.
Comment