Human resource management (HRM) dan human capital management (HCM) tentunya sudah tidak asing lagi di telinga HR professionals.
Bagi orang awam, mungkin masih ada yang berpendapat bahwa keduanya memiliki tugas dan peranan yang berbeda dalam sebuah perusahaan.
Human capital management adalah sebuah konsep pengembangan daripada human resource management.
Sebagian orang lainnya mungkin sedang mempertimbangkan kedua konsep ini dan ingin menciptakan sebuah improvement.
Dalam artikel kali ini, mari kita telaah konsep HRM dan HCM agar dapat mengetahui perbedaannya. Juga, mari kita simak apa manfaat kedua konsep manajemen ini agar sebagai praktisi HR, kita semakin dapat mengoptimalkan SDM kita.
Contents
Definisi Human Capital Management & Human Resource Management
Definisi Human Resource Management
Pengertian human resource management, atau dalam bahasa Indonesia disebut manajemen sumber daya manusia telah dikemukakan oleh banyak ahli.
Salah satunya menurut Sonny Sumarsono dalam bukunya Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan (2003), sumber daya manusia memiliki dua arti yang berbeda, yaitu:
- SDM merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang diberikan dengan tujuan melakukan proses produksi. Dengan kata lain, SDM adalah kualitas usaha yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan jasa atau barang.
- Masih terkait dengan hal yang pertama, pengertian SDM yang kedua adalah dimana manusia mampu bekerja menghasilkan sebuah jasa atau barang dari usaha kerjanya tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan berbagai kegiatan yang memiliki nilai ekonomis (bisa menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup).
Definisi Human Capital Management
Konsep human capital muncul karena adanya pergeseran peranan sumber daya manusia. Konsep ini muncul dari pemikiran bahwa manusia merupakan intangible asset yang memiliki banyak kelebihan.
Buku The ROI of Human Capital Jac Fitz-enZ (2009:45) mengungkapkan dorongan untuk mengukur human capital ini merefleksikan perubahan peran manajemen sumber daya manusia dari peran administratif menjadi partner bisnis yang strategis.
Mengutip Jurnal AdBispreneur Vol. 2, No. 1 (2017), konsep utama dari human capital adalah bahwa manusia bukan sekadar sumber daya, tetapi modal (capital) yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas dan kuantitas modal tersebut merupakan kegiatan investasi.
Dari kedua konsep di atas, penyederhanaan makna secara harfiahnya adalah seperti ini:
Human resource ⇒ resource ⇒ sumber daya
Human capital ⇒ capital ⇒ modal
Perbedaan Human Resource Management & Human Capital Management
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa human resource management dan human capital management memiliki sedikit perbedaan.
Berdasarkan kesimpulan dari Sinergia, terdapat tiga aspek perbedaan yang paling menonjol yaitu Sudut Pandang, Fokus, dan Ukuran. Mari kita lihat penjelasannya pada gambar di bawah.
Jika melihat bagan perbedaan tersebut, kita bisa melihat perbaikan pada bagian fokus untuk SDM. Human capital management memiliki fokus untuk menanamkan value kepada sumber daya manusianya, di mana kita tidak mendapatkan itu dari human resource management.
Perbedaan tersebut akan mempengaruhi pembuatan program kerja, strategi organisasi, pemberian fasilitas, analisis kinerja dan produktivitas karyawan, dan hal lain yang berkaitan dengan perkembangan karyawan.
Tugas Human Capital Management
Berdasarkan Jurnal Adbispreneur di atas, dapat diartikan bahwa fungsi HCM adalah meningkatkan SDM agar mereka berkontribusi pada perusahaan.
Maka tugas HCM berfokus pada karyawan, yaitu:
Rekrutmen
HCM membuat database sekaligus mengumpulkan mengumpulkan talenta berbakat. Jika perusahaan membutuhkan karyawan baru, ia akan merekrut kandidat terbaik sesuai kriteria, sehingga perusahaan mencapai tujuannya.
Dalam proses rekrutmen, HCM menyediakan semua alat yang dibutuhkan oleh perusahaan memastikan proses berjalan lancar, memastikan kandidat nyaman selama mengikuti proses, serta menciptakan perusahaan sebagai tempat kerja ideal bagi kandidat.
Onboarding
Setelah rekrutmen, HCM akan mempersiapkan karyawan baru untuk melalui onboarding sesuai budaya perusahaan.
Persiapan yang diberikan HCM kepada karyawan, seperti peralatan kerja, mengenalkan bisnis perusahaan, memberikan produk atau jasa perusahaan, memberitahukan peraturan perusahaan, dan kenalkan manajer atau anggota tim yang akan bekerja sama dengan karyawan baru.
Dengan demikian, Anda membantunya menyesuaikan diri dengan pekerjaan, tim, serta lingkungan kerja baru.
Training and development
HCM juga bertugas memberikan training and development kepada para karyawan, sehingga mereka bisa meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi.
Caranya, HCM akan mengumpulkan data hasil kinerja karyawan dan menilainya. Anda bisa memberikan pelatihan yang berkaitan langsung dengan pekerjaannya maupun pelatihan keterampilan baru agar karyawan dapat mengembangkan karier sekaligus memunculkan kepuasan kerja.
Mempertahan karyawan
Perusahaan mana yang ingin kehilangan karyawan terbaiknya? Untuk mempertahankannya, HCM akan mendorong karyawan untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan bagi perusahaan, seperti memberikan program pelatihan.
Selain itu, Anda dapat memberikan reward (pujian dan/atau insentif) atas kinerja karyawan dan membangun komunikasi interpersonal yang transparan.
Dalam hal ini, Anda “dituntut” memahami gaya komunikasi masing-masing karyawan agar mereka tetap termotivasi dan bekerja secara optimal, mendengarkan keluhan mereka, serta mengomunikasikan bantuan yang akan diberikan.
Menilai kinerja karyawan
Tugas HCM selanjutnya adalah menilai kinerja para karyawan guna meningkatkan produktivitas. Tujuan penilaian tersebut untuk memberikan umpan balik kepada mereka.
Penilaian dilakukan dengan berbagai tinjauan dan survei. Tak ada salahnya untuk menggunakan HR software untuk merencanakan, mengelola, dan melacak pekerjaan karyawan, termasuk mengatur jadwal karyawan.
Alhasil manajemen dapat mengidentifikasi kesenjangan keterampilan, pelatihan yang diperoleh, kepuasan kerja, dan hal-hal lain yang memengaruhi efektivitas karyawan.
Mengelola data
HRM maupun HCM memiliki akses data karyawan. Misalnya data di HR software, hasil survei karyawan, dan exit interview.
Hal tersebut bertujuan untuk mereview kinerja, mengukur keterampilan, memprediksi turnover, hingga menyusun strategi mendatang.
Peranan Penting Human Capital Management
Mengutip media Shift, studi terbaru menunjukkan bahwa terdapat korelasi langsung antara peningkatan human capital dengan kesehatan fiskal suatu organisasi.
Investor Responsibility Research Center Institute dan Harvard Law School dalam studinya menemukan hubungan yang signifikan antara kebijakan SDM dan hasil keuangan suatu organisasi.
Kesimpulan yang mereka buat menunjukkan korelasi langsung antara kinerja sumber daya manusia dan kinerja keuangan, menginisiasi mereka untuk merekomendasikan SDM ke dalam investasi dan metrik.
Spesialis mengatakan bahwa 40% perusahaan mengaku gagal memaksimalkan pertumbuhan karena tidak berinvestasi dalam sumber daya manusia.
Jika Anda berada dalam situasi ini, maka yang paling Anda butuhkan saat ini adalah pendekatan “human capital”.
Tidak hanya berlaku di lingkup organisasi atau perusahaan, keberhasilan human capital management dianggap bisa memberikan pengaruh hingga skala nasional.
Dikutip dari media Kompas, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani pernah menyebutkan bahwa selain melalui infrastruktur, dengan investasi pada human capital, termasuk dalam bidang pendidikan, akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja.
Hal ini pada akhirnya akan mengakselerasi pertumbuhan Indonesia.
Jadi, Mana yang Lebih Baik Antara HRM dengan HCM?
Pemilihan sebuah konsep manajemen di sebuah organisasi atau perusahaan tentu saja bergantung pada industri, visi, dan misi perusahaan.
Bisa saja sebuah perusahaan sudah cukup mengelola SDM nya dengan konsep human resource management, apalagi jika tidak ada masalah pada hasil kinerja karyawan dan pertumbuhan perusahaan.
Maka dari itu, untuk menentukan kelebihan atau kekurangan HRM maupun HCM, tidak bisa diputuskan dengan pasti.
Meski begitu, jika melihat perbandingan keduanya, karena human capital management memandang SDM sebagai aset yang berharga untuk diinvestasikan lebih, HCM dianggap dapat memberikan manfaat lebih baik kepada karyawan sekaligus ke perusahaan.
Langkah Apa yang Harus Diambil dalam Memulai HCM?
Strategi mendasar dari HCM ialah diperlukannya pemahaman mendalam dari perusahaan terhadap karyawannya agar dapat mengetahui apa yang perlu dioptimalkan.
Untuk dapat memahaminya, diperlukan analisis dari kondisi pertumbuhan perusahaan dan kinerja karyawan saat ini.
Strategi pengembangan karyawan akan menghasilkan nilai terbaik jika karyawan yang direkrut memiliki potensi terbaik untuk dikembangkan. Maka dari itu, proses rekrutmen menjadi kunci awal dari keberhasilan HCM.
Sebagaimana karyawan adalah modal, yaitu aset yang dapat diinvestasikan menjadi keuntungan bagi perusahaan, fokuslah pada perbaikan proses rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, hingga perlindungan karyawan.
Simpulan
Terdapat sedikit perbedaan dari konsep human resource management dan human capital management.
Secara mendasar, perbedaan tersebut bisa dilihat dari tiga kategori, yaitu sudut pandang, fokus, dan ukuran.
HRM memandang manusia sebagai sumber yang suatu saat bisa habis jika dipakai terus menerus, sedangkan HCM memandang manusia sebagai modal yang memiliki value yang mana jika diinvestasikan dengan baik akan memberikan keuntungan (return of investment).
Untuk meningkatkan kualitas SDM, human capital management dianggap lebih efektif dan memberikan manfaat yang luas dimana manfaat tersebut bukan hanya bisa dirasakan di lingkungan perusahaan, tetapi juga terhadap perekonomian negara.
Jika saat ini perusahaan Anda masih menerapkan konsep human resource management dan mengalami pelambatan dalam pertumbuhan perusahaan, inilah saat yang tepat untuk mengevaluasi manajemen Anda dan mulai bersiap upgrade ke HCM.
Comment