Dalam pengembangan karir karyawan, terdapat beberapa program yang sering kita dengar seperti training, coaching, promosi jabatan, dan sebagainya.
Sebagian HRD mungkin sudah melakukannya di perusahaan. Sebagian lagi mungkin belum karena pengembangan karir karyawan belum menjadi fokus saat ini.
Memulai sebuah program pengembangan karir tidaklah mudah, khususnya jika ini yang pertama kali untuk pembaca.
Maka dari itu dalam kesempatan ini, HR NOTE akan mencoba menyampaikan beberapa poin mengenai pengembangan karir karyawan, mulai dari manfaatnya bagi perusahaan, cara memulainya, serta contoh program pengembangan karir yang bisa diaplikasikan di perusahaan.
Definisi Pengembangan Karir Karyawan
Sebelum kita masuk ke contoh program apa saja yang bisa dilakukan HRD dalam pengembangan karir karyawan di perusahaan, mari pahami dulu apa yang dimaksud dengan pengembangan karir.
Pengembangan karir adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perubahan status, posisi, atau kedudukan karyawan di suatu perusahaan.
Tidak hanya soal jabatan, pengembangan karir ini juga menekankan pada peningkatan kemampuan karyawan.
Pengembangan karir merupakan proses pengetahuan diri, eksplorasi, dan pengambilan keputusan yang membentuk karir individu.
Dalam proses pengembangan karir, terdapat 3 pihak yang berperan, yaitu individu (karyawan itu sendiri), manajer, dan perusahaan.
Untuk itulah, upaya pengembangan karir yang merupakan salah satu bentuk manajemen sumber daya manusia ini dilaksanakan melalui suatu program yang dikenal dengan sebutan Program Pengembangan Karir atau Career Development Program (CDP).
Faktor yang Memengaruhi Pengembangan Karier
Seperti dijelaskan di atas, terdapat tiga pihak yang berperan dalam proses pengembangan karier.
Betul, meskipun perusahaan (HRD) yang merencanakan dan melaksanakan program pengembangan karier, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi keberhasilannya.
- Karakteristik Personal
Karakteristik atau sifat dari seorang karyawan akan memengaruhi pemetaan jalur karier yang cocok dengannya.
Sebut saja faktor-faktor seperti tipe kepribadian, bakat, minat, dan lain-lain. Faktor personal ini memperlihatkan apakah karyawan tersebut cocok bekerja di bidang tertentu.
Untuk mengetahui kecocokan yang dimaksud, HRD bisa menyediakan self-assessment kepada karyawan untuk mengidentifikasi karakteristik personal mereka.
Dari tes ini (dan/atau ditambah dengan tes lain jika dibutuhkan), HRD juga bisa menilai apakah secara fisik dan mental karyawan tersebut bisa diberikan tanggung jawab lebih atau ditempatkan di posisi yang baru.
- Finansial
Ternyata, banyak kelompok karyawan yang merencanakan kariernya karena didorong kebutuhan finansial.
Artinya, HRD harus mempertimbangkan juga kompensasi dan benefit yang mengikuti jabatan yang tersedia, karena jika karyawan merasa naik jabatan pun tidak memenuhi kebutuhan finansial mereka, tidak menutup kemungkinan mereka lebih memilih ganti pekerjaan.
- Keluarga
Tidak sedikit juga kelompok orang yang harus merencanakan dan mengarahkan kariernya dengan detail karena tuntutan dari keluarganya.
Misalnya, harus bekerja di kota yang sama, tidak boleh tinggal sendiri, harus memiliki karier dengan benefit asuransi yang bisa menopang keluarga, dsb.
HRD perlu mempertimbangkan faktor ini ketika membuat rancangan program pengembangan karier karyawan untuk menghindari effort yang terbuang sia-sia.
6 Alasan Mengapa Pengembangan Karir Penting
Seperti disebutkan sedikit di atas, beberapa perusahaan masih tidak terlalu memprioritaskan pengembangan karir karyawannya.
Padahal, ‘Kurangnya perhatian pada jenjang karir’ masih menjadi salah satu alasan yang membuat karyawan resign.
Secara garis besar, pengembangan karir karyawan memberikan dampak positif secara tidak langsung bagi organisasi. Simak detailnya di bawah.
1. Membantu dalam Keputusan Karir
Sistem pengembangan karir memberikan bantuan yang berguna kepada karyawan serta manajer dalam pengambilan keputusan karir.
Mereka mendapat kesempatan untuk menilai keterampilan dan kompetensi mereka serta mengetahui tujuan dan aspirasi masa depan mereka.
Sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk jalur karir yang ingin dicapai.
2. Penggunaan Keterampilan Karyawan yang Lebih Baik
Sistem pengembangan karir membantu organisasi dalam memanfaatkan keterampilan karyawan dengan lebih baik.
Karena manajer mengetahui keterampilan dan kompetensi karyawan, mereka menempatkan karyawan pada pekerjaan di mana karyawan akan dapat menghasilkan output yang maksimal.
Begitu pun karyawan sendiri akhirnya dapat bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, sehingga karyawan bisa jadi lebih produktif.
3. Karyawan Lebih Memahami Diri
Dengan berbagai macam program pengembangan karir yang ada, karyawan akan menjadi lebih kenal dengan diri sendiri.
Mereka akan menemukan kemampuan mereka yang bisa saja selama ini belum ditemukan. Dengan kata lain, karyawan dapat menemukan passion-nya.
Dengan memahami passion, seorang karyawan juga dapat bekerja lebih produktif, kreatif, dan inovatif karena bekerja dengan semangat.
Selain itu, bekerja dengan dorongan passion akan menghasilkan sesuatu yang lebih berkualitas daripada yang dikerjakan karena paksaan.
4. Partisipasi Karyawan Meningkat
Dengan mengikuti pengembangan karir, maka partisipasi karyawan dapat meningkat karena karyawan ditempatkan di tempat yang sesuai dengan kemampuannya.
Dampak selanjutnya adalah karyawan akan merasa terlibat dan berkontribusi terhadap perusahaan, dimana nantinya loyalitas mereka juga akan meningkat. Hal ini dapat mengurangi turnover karyawan
5. Jaminan Kesejahteraan
Memberikan suatu program pengembangan karir adalah bentuk jaminan kesejahteraan (benefit) yang amat penting bagi karyawan. Terjaminnya kesejahteraan hidup akan membuat karyawan lebih loyal dalam bekerja.
Pelatihan, pendidikan, bahkan beasiswa yang diterima karyawan menjadi modal untuk mereka berprestasi lebih baik lagi.
6. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Mendapatkan pengembangan karir tentu menjadi amunisi diri bagi seorang karyawan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
Rasa percaya diri ini akan sangat penting untuk karyawan agar mampu bersaing dengan perkembangan global. Hal ini juga dapat meningkatkan motivasi diri dalam bekerja.
Download Konten Spesial dari HR NOTE, GRATIS!
Ada konten khusus untuk pembaca setia HR NOTE. Konten ini menyediakan pendapat kami tentang suatu topik tertentu. Konten PDF kali ini membahas topik:
- Apakah OJT dan Jenis Pelatihan Lain Tetap Penting untuk Dijalankan Di Masa Pandemi?
- Bagaimana Perusahaan Memfasilitasi Kegiatan OJT Di Tengah Pandemi?
5 Kunci dalam Menciptakan Program Pengembangan Karir
Meskipun menciptakan program pengembangan karir bisa sangat challenging, tidak ada salahnya mencoba memulainya, mengingat manfaat apa saja yang bisa didapatkan perusahaan di kemudian hari.
Berikut HR NOTE rangkum 5 kunci penting untuk pembaca HRD yang akan memulai program pengembangan karir di perusahaan.
1. Tetapkan Struktur Organisasi yang Jelas
Salah satu strategi terbaik untuk memahami kebutuhan organisasi perusahaan Anda adalah dengan membuat bagan organisasi untuk setiap posisi dan menentukan peran masing-masing, termasuk rencana kompensasi untuk setiap posisi.
2. Kembangkan Peta Karir Di Perusahaan
Setelah Anda membuat bagan organisasi, mulailah memetakan kemungkinan jalur karir untuk setiap posisi. Buatlah jalur karir sejelas-jelasnya, karena ini juga sering sekali ditanyakan oleh karyawan.
Misalnya, dapatkah seseorang yang memulai sebagai resepsionis tetapi menunjukkan bakat dengan keuangan berlatih sebagai pemegang buku atau mencari pendidikan tambahan untuk akhirnya menjadi akuntan di perusahaan Anda?
3. Tanya Karyawan: Jalur Karir Apa yang Diharapkan?
Ini untuk menghindari usaha yang terbuang percuma. Perusahaan mungkin telah membuat peta karir yang menurut mereka sempurna, tapi berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan atau harapan karyawan.
Pengembangan karir adalah win-win solution bagi perusahaan dan karyawan, jadi tidak ada salahnya melakukan survey terlebih dahulu kepada karyawan.
Gali pemikiran mereka tentang apa yang mereka inginkan dari karir di perusahaan tersebut.
4. Buat Action Plan yang jelas
Dengan semua orang sudah sependapat dan dasar-dasar rencana Anda telah siap, sekarang saatnya untuk membuat rencana tindakan spesifik, sehingga karyawan Anda dapat maju dan menikmati manfaat Program Pengembangan Karir baru Anda.
Contohnya, sistem pelatihan baru apa yang harus diterapkan? Kapan dan kepada karyawan seperti apa? Bisa juga melibatkan karyawan dalam merumuskan rencana-rencana pengembangan karir.
Bersikap fleksibel bisa menjadi pilihan karena karyawan mungkin saja memiliki cara yang lebih efisien.
5. Program Pengembangan Karir Siap Dijalankan
Anda telah menetapkan posisi-posisi berpotensi, memetakan peta karir, melibatkan karyawan Anda dalam rencana tersebut, dan menyiapkan sistem untuk melatih dan memajukan karyawan Anda.
Sekarang saatnya memulai, dan jangan lupa untuk melakukan evaluasi di akhir program untuk melihat efektivitas dan kepuasan karyawan!
5 Contoh Program Pengembangan Karir
Tidak lengkap jika ulasan kali ini selesai tanpa contoh yang bisa diaplikasikan di perusahaan.
Program pengembangan karir ini bisa berbeda-beda di setiap perusahaan, tergantung pada kondisi SDM, finansial, kemampuan organisasi, serta tujuan perusahaan.
Berikut terdapat lima contoh program pengembangan karir umum yang bisa dicoba, meliputi training, mutasi, rotasi, hingga promosi karyawan.
1. On the Job Training
Merupakan program pelatihan yang dilakukan pada lokasi pekerjaan yang sebenarnya, trainer karyawan di lingkungan perusahaan. Proses belajarnya melalui imitasi.
Metode ini menjadi salah satu cara perusahaan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan, serta pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Off the Job Training
Merupakan program pelatihan yang dilakukan tidak pada lokasi pekerjaan yang sebenarnya. Bentuk dari off the job training ini bermacam-macam seperti lecture, conferences, studi kasus, role playing, atau simulasi.
3. Mutasi & Rotasi
Mutasi merupakan perubahan posisi/jabatan atau tempat bekerja yang dilakukan pimpinan perusahaan kepada karyawannya baik secara horizontal maupun vertikal.
Prinsip dari program mutasi ini adalah memindahkan karyawan ke posisi yang lebih tepat dengan pekerjaan yang sesuai sehingga produktivitas kerja bisa meningkat. Karyawan juga dapat banyak belajar dari posisi atau jabatan yang baru.
4. Coaching
Coaching adalah mengajarkan, membimbing, memberikan instruksi karyawan agar memperoleh keterampilan atau metode baru dalam melakukan sesuatu untuk mencapai suatu sasaran yang dikehendaki.
Coaching merupakan sebuah proses bantuan yang dilakukan ketika karyawan mengalami masalah kinerja yang disebabkan oleh keterbatasan pemahaman terhadap tugasnya.
5. Promosi
Promosi menjadi bentuk program pengembangan karir yang diharapkan oleh karyawan karena mereka bisa mendapat jabatan dengan posisi yang lebih tinggi dan benefit yang lebih tinggi juga.
Umumnya, promosi juga akan diikuti oleh tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi pula, namun semua akan sebanding dengan income dan fasilitas yang didapat.
Pelaksanaan promosi tentu harus memperhatikan syarat-syarat seperti pengalaman, tingkat pendidikan, kejujuran, loyalitas, dan sebagainya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengembangan karir adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perubahan status, posisi, atau kedudukan karyawan di suatu perusahaan dengan tujuan memberikan kesempatan berkembang yang lebih baik.
Pengembangan karir ini sangat penting karena memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk karyawan tetapi juga untuk perusahaan.
Beberapa program pengembangan karir yang dapat diterapkan diantaranya adalah, on the job training, off the job training, rotasi, coaching, maupun promosi.
Comment