Saat melakukan exit interview, sebagai HRD, apakah pernah Anda mendengar keluhan dari ex-pegawai Anda tentang budaya perusahaan? Entah itu budaya perusahaannya yang kurang jelas, atau tidak cocok dengan individu tersebut.
Melihat contoh tersebut, sedikit banyak, ternyata budaya perusahaan dapat menjadi faktor kenyamanan karyawan saat bekerja. Bahkan, budaya perusahaan juga bisa memengaruhi kualitas kerja, kinerja, dan retensi karyawan.
Tentu saja jika budaya perusahaan bisa dieksekusi dengan baik. Jika tidak, justru kebalikannya, malah menimbulkan ketidaknyamanan hingga menjadi faktor turnover.
Agar hal tersebut tidak terjadi, HRD dan manajemen perlu memahami apa yang dimaksud dengan budaya perusahaan, apa manfaatnya jika dapat dieksekusi dengan baik, serta bagaimana membentuknya. Simak ulasan berikut!
Apa itu Budaya Perusahaan?
Budaya perusahaan dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi ciri perusahaan. Budaya perusahaan cenderung menekankan cara pengoperasian dan fungsi yang mengarah pada keuntungan optimal. Bisnis dan industri yang berbeda mewujudkan ikatan budaya yang berbeda untuk memenuhi strategi yang sesuai untuk mereka.
Budaya perusahaan secara lebih sederhana dapat digambarkan sebagai etos bersama dari suatu perusahaan. Mari lihat dua contoh budaya perusahaan dari industri yang berbeda berikut ini.
Benarkah Budaya Perusahaan Itu Penting? Lihat 4 Statistik Ini
Pentingnya budaya perusahaan lebih dari sekedar kondisi perusahaan Anda. Dari rekrutmen, retensi, hingga kinerja, semua dipengaruhi oleh budaya perusahaan.
Tapi benarkah hal tersebut? Bukankah para pencari kerja atau karyawan biasanya paling memerhatikan satu aspek, yaitu gaji dan tunjangan yang bagus?
Jawabannya: Tidak.
Mari kita lihat beberapa statistik yang menyoroti pentingnya budaya perusahaan berikut ini.
1. Budaya Perusahaan Meningkatkan Employee Engagement
Perusahaan dengan budaya yang unggul memiliki peringkat employee engagement 72% lebih tinggi daripada perusahaan dengan budaya perusahaan yang lemah. Employee engagement didefinisikan sebagai sejauh mana seorang karyawan bersemangat, termotivasi, dan terhubung dengan pekerjaan dan perusahaan mereka.
2. Budaya Perusahaan dapat Menurunkan Turnover
38% karyawan melaporkan ingin meninggalkan pekerjaan mereka saat ini karena budaya perusahaan yang negatif atau merasa tidak cocok. Hal ini bisa jadi karena ada ketidakseimbangan pada keberagaman dan inklusivitas di perusahaan.
Tujuan Anda harus menciptakan budaya perusahaan yang mempromosikan keragaman dan inklusivitas. 64% karyawan mengatakan bahwa budaya perusahaan mereka adalah faktor kunci saat memutuskan untuk tetap bekerja.
Budaya perusahaan yang lemah atau negatif akan menyebabkan karyawan mencari pekerjaan di tempat lain, tetapi budaya yang kuat akan membuat mereka tetap bertahan.
3. Budaya Perusahaan dapat Meningkatkan Upaya Perekrutan
Di A.S., 35% kandidat mengklaim bahwa mereka akan melepas peluang kerja ideal jika budaya perusahaan tidak menarik bagi mereka.
Budaya perusahaan Anda bukanlah sesuatu yang dapat Anda sembunyikan dari pencari kerja. Mereka akan dapat memahami organisasi Anda dengan segera dan menggunakannya sebagai pertimbangan keputusan mereka.
Untuk menghindari kehilangan minat dari kandidat terbaik, utamakan menciptakan budaya perusahaan yang menyampaikan brand image yang kuat dan menarik.
Perusahaan yang menciptakan employee experience positif mengalami peningkatan 70% dalam kualitas perekrutan mereka.
4. Budaya Perusahaan dapat Meningkatkan Produktivitas
39% karyawan mengatakan bahwa bahagia dalam peran atau tempat kerja akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras. Budaya organisasi Anda sangat berkaitan dengan kepuasan dan keterlibatan karyawan Anda. Karyawan yang puas 12% lebih produktif, sedangkan karyawan yang tidak puas 10% kurang produktif.
Ciptakan budaya organisasi yang unggul, sehingga manfaat dari hal tersebut akan mengikuti. Manfaat ini berpengaruh pada kebahagiaan karyawan Anda, serta pada keterlibatan dan produktivitas karyawan Anda.
Bagaiman Cara Menciptakan Budaya Perusahaan?
Untuk menciptakan budaya perusahaan, Anda perlu mengetahui siapa Anda, apa yang Anda perjuangkan, dan tujuan Anda. Tanpa landasan yang jelas, sebuah perusahaan akan memiliki budaya yang tidak jelas juga.
Dengan fondasi yang kuat, Anda akan menarik karyawan yang sesuai dengan budaya Anda, sehingga dapat bersama-sama menjalankan misi dan nilai-nilai Anda. Berikut beberapa cara menetapkan budaya perusahaan.
Ketahui Tujuan Perusahaan
Saat organisasi mendiskusikan visi, strategi, dan minat, seringkali mereka melupakan kekuatan pendorong kesuksesan, yaitu tujuan mereka. Tujuan menciptakan motif untuk bertindak, menginspirasi orang, dan menetapkan nilai dan perilaku yang akan diterjemahkan ke dalam budaya organisasi. Ketahui tujuan Anda, dan libatkan karyawan Anda dengan membuat mereka memahami tujuan Anda.
Mulailah dari Nilai Inti
Nilai-nilai perusahaan menentukan budaya. Nilai menentukan bagaimana keputusan dibuat dan apa prioritasnya. Nilai harus dijalani melalui kebijakan dan keputusan, besar dan kecil, dan setiap hari.
Ketika kita melihat permasalahan di suatu perusahaan, biasanya itu karena ada beberapa pihak, khususnya manajemen, menjalankan serangkaian nilai yang berbeda dari apa yang disepakati bersama.
Untuk menghindarinya, penting agar setiap orang memiliki rasa bertanggung jawab dalam melaksanakan nilai-nilai perusahaan yang telah disepakati bersama.
Definisikan Apa yang Penting
Menyisihkan waktu untuk berpikir dan memutuskan apa hal yang paling penting bagi perusahaan adalah langkah pertama yang kuat.
Setelah itu, Anda bisa lanjut membuat daftar tentang nilai-nilai penting bagi perusahaan Anda. Daftar ini nantinya akan menjadi kerangka dalam beroperasi bagi anggota Anda, dan juga kerangka untuk menetapkan ekspektasi pemimpin di masa depan.
Rencana Membangun Budaya
Pikirkan tujuan utama yang ingin dicapai oleh kepemimpinan organisasi 10, 20, atau 30 tahun ke depan. Tentukan jenis budaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi, kemudian mulai ciptakan budaya itu, selangkah demi selangkah, termasuk orang-orangnya, proses, proyek, dan perencanaan.
Menyelaraskan Budaya Dengan Stakeholder Internal
Sering kali bagian pemasaran, hubungan masyarakat, dan para atasan menciptakan pesan kuat yang ingin diketahui orang-orang di luar perusahaan. Tetapi sayangnya internal stakeholders seperti karyawan tidak memahaminya dengan jelas. Ini adalah alur yang salah.
Sebelum menjual pesan dan citra perusahaan yang kuat ke luar lingkaran perusahaan, pastikan semua bagian internal Anda memahami dan menjalankannya dengan bangga. Cara ini bisa dibungkus dengan slogan, gambar, atau video.
Bersikaplah Transparan dengan Definisi Anda
Bersikaplah transparan dengan definisi Anda tentang budaya perusahaan. Anda harus menjelaskan misi, visi dan budaya, dimulai dari kandidat pada proses wawancara, dan dilanjutkan pada karyawan baru saat masa onboarding. Untuk karyawan existing, budaya perusahaan bisa dicerminkan melalui keseharian dan saat evaluasi kinerja.
Contoh Budaya Perusahaan: TELKOM
Di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia menjadi salah satu perusahaan dengan budaya jempolan yang mendapatkan penghargaan di tingkat Asia. Selain itu, Telkom juga merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah yang paling menguntungkan saat ini.
Budaya perusahaan Telkom adalah The Telkom Way. The Telkom Way yaitu keyakinan melakukan yang terbaik dengan didasari integritas, antusias, dan totalitas dengan nilai-nilai Solid, Speed, Smart, serta diimplementasikan melalui perilaku imajinasi, fokus, dan action untuk memberikan yang terbaik. Budaya The Telkom Way berlaku di seluruh PT Telkom.
Salah satu contohnya adalah unsur Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan yang karyawan Telkom lakukan. Kecepatan bertindak merupakan faktor kunci untuk memenangkan persaingan, baik kecepatan dalam merespon peluang bisnis, kecepatan menghasilkan layanan, dan kecepatan menghasilkan inovasi-inovasi.
Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan adalah seperangkat nilai, tujuan, sikap, dan praktik bersama yang menjadi ciri organisasi.
Budaya perusahaan berasal dari tujuan, dan visi misi perusahaan. Sehingga sebelum membentuk budaya perusahaan diperlukan kejelasan dari aspek-aspek tersebut.
Budaya yang dibentuk perusahaan merupakan hal yang penting karena memiliki banyak pengaruh bagi karyawan dan perusahaan dari mulai rekrutmen, kinerja, hingga retensi.
Comment