Dalam setiap bidang, rasanya kata ‘kompetensi’ kerap disebutkan dan dibutuhkan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang layak dan memiliki kompetensi.
Kompetensi sendiri berarti sebuah kualitas tertentu yang perlu dimiliki seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
Lalu, apa pentingnya sebuah kompetensi bagi perekrut? Akan sangat penting, khususnya dalam hal talent acquisition dan evaluasi.
Namun, bagaimana cara menggunakan kompetensi yang benar agar tujuan HR dan perusahaan bisa tercapai?
Simak penjelasannya berikut ini!
Apa yang Dimaksud Dengan Kompetensi?
Kompetensi adalah kualitas tertentu yang diinginkan perekrut perusahaan untuk dimiliki oleh karyawannya.
Selama wawancara kerja dan penilaian, kompetensi digunakan sebagai tolak ukur yang digunakan asesor untuk mengevaluasi kandidat.
Menurut, Robert A,Roe (2001) kompetensi merupakan sebuah gambaran kemampuan untuk melaksanakan setiap tugas atau perannya, mulai dari kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai pribadi, sampai kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Sementara menurut Undang-undang No.13 Tahun 2003 pengertian kompetensi adalah kemampuan seseorang mengenal wawasan, keterampilan, sikap kerja yang sesuai dengan standar atau aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
- Personal Competency yaitu kapabilitas seorang individu dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian seseorang.
- Professional Competency adalah kemampuan seseorang dalam berbagai perihal yang mencakupi pengerjaan dan penyelesaian tugas-tugas tertentu dalam pekerjaan.
- Social Competency kecakapan seseorang dalam berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan sosial.
Sehingga kompetensi bukanlah keterampilan, meskipun serupa. Keterampilan dipelajari, sedangkan kompetensi adalah kualitas yang melekat yang dimiliki seseorang atau dapat dikatakan bahwa kompetensi merupakan penggabungan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
4 Peran Penting Kompetensi Bagi Departemen HR
Seperti disinggung di atas, ada beberapa aspek pekerjaan HRD yang menuntut mereka untuk memahami dan menilai seseorang berdasarkan kompetensinya.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Lamaran Pekerjaan
Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan serangkaian kompetensi khusus untuk melaksanakannya secara efisien.
Sedangkan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu disesuaikan dengan kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Sehingga dalam lamaran pekerjaan, job specification akan menginformasikan kandidat dengan persyaratan seperti apa yang ‘penting’ dan ‘diinginkan’ perusahaan yang merekrut untuk posisi tersebut.
Itulah adalah kompetensi, dan terkadang – terutama dalam bisnis kecil – surat lamaran dari kandidat akan cukup untuk menilai secara memadai apakah individu tersebut memiliki kompetensi yang dibutuhkan atau tidak.
2. Wawancara
Dalam bisnis yang lebih besar dan dalam perekrutan lulusan, perusahaan mungkin mengajukan pertanyaan berbasis kompetensi saat wawancara.
Tujuannya adalah untuk melihat seperti apa kompetensi yang dimiliki oleh kandidat dan memastikan bahwa kompetensi yang dimiliki berjalan lurus dengan kebutuhan dari pekerjaan yang dimaksud.
Pertanyaan-pertanyaan ini mengharuskan kandidat untuk menggunakan contoh nyata untuk menunjukkan bagaimana mereka memenuhi kompetensi tersebut.
Di bawah ini adalah contoh pertanyaan berbasis kompetensi yang mungkin digunakan untuk menilai kompetensi tertentu.
KOMPETENSI | PERTANYAAN |
Kemampuan Beradaptasi
Mempertahankan efektivitas saat mengalami perubahan besar dalam tugas kerja atau lingkungan kerja; menyesuaikan diri secara efektif untuk bekerja dalam struktur kerja, proses, persyaratan, atau budaya baru. |
Selama 2 tahun terakhir, coba ceritakan pengalaman saudara saat berada pada situasi baru yang belum pernah saudara hadapi sebelumya? |
Saat itu apa tugas saudara disana? | |
Lalu apa yang saudara lakukan untuk menghadapi situasi tersebut? | |
Bagaimana hasil dari hal-hal yang saudara lakukan untuk menghadapi situasi tersebut? |
3. Sebagai Dasar Pelatihan
Kompetensi bagi HR juga dapat membantu sebagai dasar diadakannya training atau pelatihan karyawan.
Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang paling umum, namun dapat menjadi kegiatan paling penting yang dapat dilakukan oleh HR perusahaan untuk mengembangkan kompetensi karyawan.
Karena HR mengetahui kompetensi apa saja yang seharusnya dimiliki karyawan atau kompetensi apa saja yang harus ditingkatkan dari karyawan.
Dengan adanya kompetensi yang jelas, Anda dapat menghemat biaya atau pengeluaran untuk anggaran perusahaan terhadap pelatihan yang tidak perlu. Selain itu, bisa juga mengetahui apakah pelatihan yang selama ini dilakukan efektif atau tidak.
Hal ini dilakukan karena karyawan merupakan salah satu aset terpenting yang dimiliki perusahaan, dan aset perusahaan sebaiknya dijaga dan terus diasah.
Dengan meningkatkan kompetensi karyawan, maka produktivitas karyawan dapat meningkat. Apabila produktivitas karyawan meningkat, maka kinerja perusahaan juga akan lebih baik.
4. Penilaian Kinerja
Kompetensi juga dapat digunakan untuk penilaian kinerja, sehingga HR memiliki indikator-indikator yang jelas dalam melakukan penilaian kinerja dan evaluasi.
Dari hasil penilaian kinerja ini, dapat dilakukan promosi. Tentunya dengan mendapatkan promosi, karyawan akan mendapatkan pekerjaan dan tanggung jawab yang lebih banyak dari sebelumnya.
Namun, dibandingkan menjadi beban, karena pekerjaan dan tanggung jawab karyawan meningkat, maka umumnya karyawan akan semakin termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik lagi.
Perbedaan ‘Keterampilan’ dengan ‘Kompetensi’
Definisi ‘keterampilan’ dan ‘kompetensi’, di awal, sangat mirip. Keduanya berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik.
Namun, ada perbedaan yang melekat dalam cara kedua istilah ini digunakan oleh perekrut.
Menurut Iverson (2001), keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.
Keterampilan adalah salah satu bentuk kompetensi. Sementara kompetensi sendiri lebih kompleks karena terdiri dari Knowledge (pengetahuan), Skill (keterampilan), dan Attitude (sikap).
Knowledge, skill, dan attitude, adalah tiga kompetensi yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Contoh Kompetensi yang Dibutuhkan dalam Organisasi
Daftar kompetensi biasanya terdiri dari tinjauan kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Daftar kompetensi di bawah ini terdiri dari 14 kompetensi umum (dan umum dibutuhkan) dalam pekerjaan dan karir.
Semangat | Motivasi |
Integritas | Keberanian |
Loyalitas |
Berorientasi pada detail
|
Interview |
Kemampuan memimpin
|
Communication skills |
Kemampuan beradaptasi (adaptability)
|
Berorientasi pada klien | Disiplin |
Beriorientasi pada hasil |
Kemampuan belajar
|
Lalu berikut ini adalah contoh penjelasan salah satu jenis kompetensi berdasarkan Harvard Competency Dictionary :
Kunci Penting:
- Mencoba memahami perbedaan
- Melakukan pendekatan secara positif terhadap perubahan atau sesuatu yang baru
- Sikap menyesuaikan
Contoh dalam Kegiatan:
- Berhasil beradaptasi di perubahan besar
- Berhasil beradaptasi dalam prosedur administrasi
- Efektif mempertahankan hubungan dengan orang/situasi beragam
Kesimpulan
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kompetensi adalah kualitas melekat yang dimiliki seseorang dan merupakan penggabungan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
Kompetensi ini memiliki banyak manfaat untuk HR diantaranya untuk lamaran pekerjaan, wawancara, dasar pelatihan, dan penilaian kinerja.
Dengan memahami kompetensi, diharapkan HRD mampu mengelola SDM dan pengembangannya lebih baik lagi.
Comment