7 Kiat Menerapkan Kantor Ramah Lingkungan | | HRPODS

7 Kiat Menerapkan Kantor Ramah Lingkungan

Mungkinkah sebuah organisasi menerapkan kantor ramah lingkungan?

Mungkin saja, kenapa tidak? Karena kita semua, termasuk perusahaan, bertanggung jawab karena telah menyumbangkan polusi atau emisi di sekitar kita.

Di lingkungan kecil, kita menghasilkan emisi dari kendaraan pribadi atau sampah rumah tangga. Di lingkup organisasi, sebuah perusahaan dapat menghasilkan polusi udara dan cairan limbah. Untuk mengurangi efek tersebut, organisasi dapat menerapkan prinsip kantor ramah lingkungan.

Memiliki kantor ramah lingkungan tidak mengharuskan perusahaan untuk membangun atau memindahkan lokasi gedung. Manajemen bisa menerapkan langkah kecil, seperti paperless dan menggunakan pencahayaan alami.

Dari perubahan kecil, perusahaan akan memperoleh efek yang signifikan. Di antaranya meningkatkan reputasi perusahaan serta berkontribusi menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Definisi Kantor Ramah Lingkungan

Kantor ramah lingkungan (eco-friendly office) merupakan tempat bekerja yang berdampak baik terhadap lingkungan. Tujuannya menciptakan kantor tersebut adalah mengurangi jejak karbon dan mengurangi limbah dari barang-barang yang digunakan sehari-hari, serta menerapkan hal-hal yang berkelanjutan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa produktivitas karyawan meningkat di kantor yang lebih ramah lingkungan. Kantor ramah lingkungan menghasilkan 26% peningkatan fungsi kognitif dan 15% peningkatan produktivitas karyawan.

Sedangkan karyawan yang bekerja untuk perusahaan ramah lingkungan juga dilaporkan merasa lebih sehat, lebih energik, dan lebih puas dalam pekerjaan mereka. Walaupun tidak bekerja di perusahaan seperti itu, Anda dan tim tetap bisa meningkatkan produktivitas dan memiliki kesehatan prima.

Caranya, dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan, di mana pun lokasi kantor berada. Anda dapat memulainya dari hal paling sederhana atau paling memungkinkan. Salah satunya hanya mencetak dokumen penting.

Manfaat Menerapkan Prinsip Ramah Lingkungan

Harvard pernah mengadakan survei kepada 200.000 karyawan di berbagai negara (2017). Hasilnya 78% karyawan mengatakan bahwa mereka merasa lebih produktif di bawah pencahayaan natural.

Selain itu, 23% karyawan mengatakan lebih produktif saat bekerja dalam pengaturan pencahayaan alami dengan akses ke pemandangan. 38% mengatakan puas dengan kualitas udara di kantor mereka.

Hasil survei di atas menandakan bahwa memiliki kantor ramah lingkungan adalah hal penting. Apakah akan menguras kas perusahaan? Ya, biaya yang diperlukan di awal mungkin cukup tinggi, tetapi tergantung produk yang digunakan.

Di sisi lain, langkah tersebut justru bisa menghemat keuangan perusahaan jangka panjang. Tentu saja, ada manfaat lain dalam penerapan kantor eco-friendly.

Employer branding

Employer branding merupakan metode untuk memperoleh kandidat berkualitas. Biasanya, strategi HR dalam menarik perhatian kandidat ditampilkan melalui akun perusahaan di Instagram.

Di akun tersebut, tim akan mengunggah gambar atau video disertai penjelasan mengenai budaya perusahaan, kegiatan perusahaan, hingga karyawan bercerita tentang pekerjaannya. Tim juga bisa menceritakan serta mengunggah foto bahwa perusahaan sedang menjalankan prinsip eco-friendly di lingkungan kantor.

Berdasarkan penelitian Cone Communications pada 2016, sebanyak 83% karyawan akan lebih loyal kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi pada masalah sosial dan lingkungan.

Dengan demikian, tak ada salahnya menjalankan dan menampilkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di media sosial. Karena hal itu akan menarik perhatian pencari kerja di luar sana.

Tempat kerja efisien

Pada umumnya, kantor ramah lingkungan menghasilkan tempat lebih kerja efisien dan produktif. Pasalnya, pengaturan cahaya alami dan sirkulasi udara di kantor dapat membantu kenyamanan karyawan, sehingga mereka bekerja lebih produktif. 

Penggunaan piranti lunak dapat membantu karyawan berkomunikasi, mengembangkan ide, sekaligus memantau proyek yang sedang berlangsung. Di sisi perusahaan, langkah tersebut membantu perusahaan menerapkan efisiensi.

Menghemat dana operasional

Ya, mengurangi penggunaan lampu dan mesin pendingin karena pengaturan pencahayaan dan sirkulasi udara dapat menghemat dana operasional perusahaan. Kas juga akan bertambah, bila Anda mengurangi penggunaan kertas, tinta printer, dan listrik.

7 Upaya Menciptakan Kantor Ramah Lingkungan

Kebijakan tentang mencetak dokumen secara selektif terdengar tidak berpengaruh dalam operasional perusahaan maupun upaya penyelamatan hutan. Anggapan itu tidak salah, jika Anda hanya melakukannya dalam hitungan hari.

Bila semua karyawan menerapkannya setiap hari secara disiplin, perusahaan berkontribusi terhadap lingkungan berkelanjutan. Namun Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Bagaimanapun juga, Anda membutuhkan bantuan semua pihak untuk menciptakan kantor ramah lingkungan.

1. Memanfaatkan cahaya alami

Seperti yang sudah disinggung di atas, pengaturan pencahayaan sangat penting dalam penerapan kantor eco-friendly. Jika kantor berupa bangunan pribadi (tidak berada di gedung):

  • Atur ruang kerja agar mendapatkan cahaya alami, sehingga meminimalisir penggunaan listrik.
  • Buka jendela agar cahaya masuk dan ruangan memiliki sirkulasi udara.
  • Ganti lampu pijar dengan lampu dengan lampu fluoresen padat (CFL) atau lampu LED. karena jenis lampu itu menggunakan energi sekitar 75% lebih sedikit daripada lampu pijar.
  • Matikan lampu jika ruangan tidak digunakan.

2. Menciptakan nuansa alam

Menciptakan nuansa alam bukan hanya meletakkan tanaman di sekitar ruang kerja. Memang, tanaman dapat menyerap polutan seperti benzene, formaldehyde, carbon monoxide, dan trichloroethylene, serta memproduksi udara segar dan oksigen.

Jika kantor Anda memungkinkan karyawan membawa atau menanam tanaman, lakukan saja. Karena menurut NASA, 87% polutan udara di kantor dapat dihilangkan oleh tanaman selama 24 jam.

Cara lain, mengganti cat dinding dengan warna terang (putih atau krem) akan menimbulkan efek terang, sehingga tak perlu menggunakan atau meminimalisir penggunaan lampu.

3. Menggunakan produk eco-friendly

Tak perlu membeli semua produk yang memiliki sertifikat eco-friendly, tetapi pertimbangkan untuk menggunakan:

  • Menggunakan stapler yang stapleless dan pulpen yang menyediakan pen isi ulang.
  • Membatasi penggunaan kertas dan plastik.
  • Jika memungkinan, beli tisu berbahan dasar bambu, tetapi yang lebih penting lagi adalah menumbuhkan kesadaran menggunakan tisu secukupnya.
  • Menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan.

4. Daur ulang sebisa mungkin

Jika lingkungan kantor kemungkinan Anda mendaur ulang sampah, lakukan. Misal:

  • Pisahkan sampah organik, plastik, botol, dan elektronik atau yang mengandung bahan kimia, seperti komputer, ponsel, baterai, dan lainnya.
  • Kelola sampah organik digunakan sebagai pupuk tanaman.
  • Kelola sampah plastik menjadi ecobrick.
  • Untuk yang berada di Jabodetabek, Anda dapat mengirimkan sampah elektronik ke EwasteRJ, gudang Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, atau Waste4Change.
  • Menyervis peralatan elektronik tepat waktu.

5. Mendorong perilaku eco-friendly

Sebelum mendorong orang lain menerapkan perilaku eco-friendly, Anda dan tim harus memberikan contoh. Sehingga rekan kerja dapat melihat seperti apa mengimplementasikan pola hidup ramah lingkungan di kantor.

Contoh perilaku eco-friendly yang bisa Anda tularkan ke rekan kerja di antaranya:

  • Membawa botol minum dan peralatan makan pribadi.
  • Jika memungkinkan membawa bekal makan siang dari rumah.
  • Ketika membeli makanan di kantin, Anda dapat menggunakan kotak makan pribadi.
  • Memiliki peraturan dokumen yang boleh dicetak dan tidak.
  • Menggunakan transportasi publik.
  • Mengubah keran manual menjadi otomatis, jika memungkinkan.
  • Bagi yang berkantor di gedung, segera laporkan ke pengelola gedung jika keran atau kloset bocor.

6. Paperless 

Dokumen merupakan surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan. Kini, dokumen tak harus dicetak, karena dokumen bisa tersimpan secara elektonik.

Untuk mengupayakan paperless, tim HR bersama manajemen harus mempunyai peraturan mengenai pencetakan dokumen serta menyimpan data digital melalui cloud storage. Penyimpanan berbasis cloud tidak merogoh kocek dalam.

7. Ciptakan tim berkelanjutan

Saat menciptakan tim berkelanjutan, katakanlah kepada mereka bahwa keberlanjutan perusahaan juga ada di tangan karyawan –selain manajemen dan pimpinan–.

Dengan demikian tim memiliki tanggung jawab serta ide untuk membuat kantor ramah lingkungan dari perspektif berbeda. Kalau mereka tidak tertarik melakukan upaya ini, ada baiknya untuk melakukan pelatihan perilaku eco-friendly dari ahlinya.

Perusahaan Yang Telah Menerapkan Kantor Ramah Lingkungan

Menciptakan lingkungan berkelanjutan membutuhkan usaha kolektif berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat.

Sebuah langkah kecil yang dilakukan setiap hari dapat berdampak besar dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Jadi, bisa dibayangkan jika satu kantor mampu menghemat penggunaan kertas.

Upaya kantor pemerintah dan perusahaan berikut ini bisa Anda jadikan referensi dalam menciptakan lingkungan kerja ramah lingkungan.

Foto: Dok. Kementerian Keuangan

Setjen Kementerian Keuangan

Laman Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Setjen Kemenkeu) menuliskan bahwa lembaga mendorong semua aktivitas kerja untuk memperhatikan kualitas lingkungan hidup, kesehatan, serta kenyamanan lingkungan kerja.

Setjen Kemenkeu menerapkan penghematan listrik, penggunaan air, mengoptimalkan penggunaan kertas (termasuk memanfaatkan kertas dua sisi), membuang sampah sesuai jenis, hingga menyediakan dropbox untuk sampah perkantoran yang mengandung B3.

Phapros 

Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk. menyadari bahwa proses kerja pabrik secara tidak langsung berkontribusi mengeluarkan emisi karbon, sehingga menghasilkan polusi udara dan berimbas dalam pemanasan global.

Oleh karena itu, perseroan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Sebut saja penggunaan panel surya, green chiller sebagai pendingin berbasis hidrokarbon, dan Compress Natural Gas (CNG) sebagai alat konversi bahan bakar solar ke gas.

Unilever

PT Unilever Indonesia Tbk menyatakan komitmennya untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari pembuatan serta penggunaan produk-produk mereka. Perseroan fokus pada program 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle dan menargetkan komitmen akan tercapai pada 2030.

Upaya yang telah dilakukan oleh Unilever adalah menerapkan 100% zero waste to landfill di kantor pusat, membina 2.816 bank sampah yang tersebar di Indonesia, hingga menciptakan inovasi berupa kemasan yang dapat didaur ulang dan menggunakan energi terbarukan di pabrik.

PT Angkasa Pura I

Pengelola bandara PT Angkasa Pura I (AP I) memperhatikan aspek lingkungan hidup dan sosial dalam praktik bisnisnya. AP I mengimplementasikan green airport, mulai dari green building, green construction, dan green procurement.

Selain itu, perusahaan menggunakan lampu LED, sistem sensor, sistem otomatis gedung, elevator dan tangga berjalan dengan sleep mode, serta memiliki manajemen limbah dan memasang panel surya di beberapa area guna mengurangi penggunaan listrik.

Foto: Dok. The Body Shop

The Body Shop

Anita Roddick, pendiri The Body Shop, menerapkan prinsip eco-friendly di bisnis produk kecantikannya. Bahkan hingga saat ini perusahaan melanjutkan warisan ideologi tersebut.

Tak terkecuali The Body Shop Indonesia. Perusahaan ini berhasil membangun gedung kantor berprinsip green office serta mendapatkan sertifikat hijau.

Di area gedung, perusahaan memiliki solar panel seluas 409 meter persegi untuk menghemat penggunaan listrik, mendaur ulang kemasan produk, memanfaatkan kemasan sebagai interior, mengatur ventilasi udara, dan meletakkan tanaman hijau guna memperbaiki kualitas udara.

Penutup

Dampak penerapan kantor ramah lingkungan tak terlihat dalam waktu seminggu atau sebulan. Kecuali pengaturan menggunakan peralatan kantor dan penunjangnya. Inisiatif ini memerlukan kerjasama semua pihak serta menjalankannya secara berkesinambungan.

Dan, setiap perusahaan memiliki bagian masing-masing dalam mewujudkan lingkungan, bisnis, dan tenaga kerja yang sehat. Mulai dari hal kecil untuk langkah besar.

Comment