Employee Experience, Semua Hal Dasar yang Perlu Diketahui | | HRPODS

Employee Experience, Semua Hal Dasar yang Perlu Diketahui

Employee experience, apa itu?

Konsep lama yang akhir-akhir ini jadi perhatian HR professionals di seluruh dunia itu pun kini menarik perhatian kami juga untuk membahasnya.

Sebelum kita masuk ke poin definisi, manfaat, serta tips membangun employee experience yang baik, mari simak penggambaran berikut.

Saat menjalankan bisnis, wajar jika pengusaha fokus memikirkan berbagai strategi untuk bertahan dan berkembang.

Pengusaha selalu tahu tren market terakhir, teknologi yang harus diantisipasi, dan prediksi-prediksi lain yang bisa memengaruhi bisnisnya.

Mereka pun selalu berpikir, bagaimana membuat perusahaan saya bisa bertahan di kondisi seperti ini? Dan biasanya, pengusaha melupakan ‘karyawan’ dalam jawabannya.

Anda bisa menjual produk atau jasa yang fantastis, tetapi jika dalam prosesnya customer Anda memiliki pengalaman buruk ketika bertransaksi, mereka akan pergi. 

Hal yang sama persis dapat terjadi di dalam perusahaan Anda.

Maka itu, mari kita bahas lebih lanjut mengenai pengalaman karyawan, atau employee experience.

Definisi Employee Experience

Employee experience adalah sebuah konsep yang menonjolkan pentingnya pengalaman karyawan selama bekerja demi tercapainya tujuan personal dan organisasi.

Pengalaman ini dimulai sejak mereka jadi kandidat pada proses rekrutmen, diterima, melewati masa percobaan, bekerja secara utuh, hingga akhirnya mereka resign atau pensiun.

Employee experience adalah bagaimana perusahaan menjaga perjalanan karyawan menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan bahagia bagi mereka.

Dalam seminar global yang diselenggarakan IBM Smarter Workforce Institute and Workhuman®, dijelaskan bahwa employee experience adalah persepsi yang dimiliki karyawan tentang pengalaman mereka di tempat kerja dalam menanggapi interaksi dengan organisasi.

Terlihat bahwa mindset karyawan tentang bekerja pun telah berkembang. Dari sekadar datang ke kantor, bekerja, dan mendapatkan kompensasi di akhir bulan, kini mulai mencari hal lain yang lebih bermakna, bersifat personalisasi, dan efisien.

Employee experience sama dengan employee engagement?

Employee experience dan employee engagement dianggap sebagai konsep yang saling tumpang tindih. 

Mengutip Brad Denny, pimpinan di Deloitte Consulting dan penulis “From Employee Experience to Human Experience”, employee engagement sangat bersifat top-down, sedangkan employee experience sebaliknya karena organisasi justru melibatkan karyawan dalam perannya di organisasi.

Singkatnya, konsep employee experience mendeskripsikan metode untuk membuat karyawan terlibat ke dalam organisasi dengan alur yang lebih alami dan manusiawi.

Apa yang terjadi saat perusahaan berhasil mengimplementasikan employee experience?

Di dalam studi yang dilakukan IBM Smarter Workforce tersebut, disebutkan juga mengenai lima dimensi dari employee experience, yaitu:

Belonging ‘rasa memiliki’: perasaan bagian dari sebuah kelompok atau organisasi

Purpose ‘tujuan’: paham mengapa tugasnya bermakna 

Achievement ‘pencapaian’: perasaan bangga setiap berhasil menyelesaikan pekerjaan

Happiness ‘kebahagiaan’: perasaan positif yang muncul saat bekerja

Vigor ‘semangat’: energi, antusiasme, dan rasa semangat di tempat kerja

5 Alasan Mengapa Employee Experience Dinilai Penting

Dalam salah satu laporan Gallup, mereka mencatat bahwa ada 51% karyawan yang aktif mencari lowongan baru dengan alasan ingin mengutamakan work-life balance

Laporan tersebut menunjukkan sikap karyawan yang siap untuk mencari tempat kerja yang dapat memberikan pengalaman terbaik menurut mereka.

Di sisi perusahaan, kita dapat menganggap hal itu sebagai alarm bahaya pertama. Tenaga kerja semakin bisa melihat dan memilih tempat kerja idaman mereka, dan risiko perusahaan kehilangan talent mereka pun membesar.

Suka tidak suka, mengimplementasikan strategi employee experience patut menjadi perhatian HRD dan manajemen.

Berikut adalah lima alasan lain mengapa employee experience penting.

1. Kinerja karyawan lebih baik

Menurut studi oleh Social Market Foundation, karyawan yang bahagia 20% lebih produktif daripada yang tidak.

Di sisi lain, IBM juga menunjukkan hal serupa dimana karyawan yang tidak terlalu dikontrol dan memiliki kebebasan dalam menyelesaikan pekerjaannya justru bisa mengeluarkan 95% effort dibanding karyawan yang terlalu di-micro manage.

2. Keuntungan yang lebih banyak

Laporan Gallup menunjukkan bahwa karyawan yang gagal merasa engaged dengan pekerjaan dan organisasinya bisa membuat perusahaan mengeluarkan 450-550 miliar US dollar dalam setahun. 

Sederhananya, membahagiakan karyawan Anda dapat mengurangi biaya operasional tahunan Anda. Dan tentunya, SDM semakin berkembang dan ROI-pun meningkat.

3. Keterlibatan karyawan yang membaik

Sepertinya, employee experience dan employee engagement adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Logikanya, dengan memberikan pengalaman kerja terbaik, akan memudahkan karyawan merasa attached dan engage dengan pekerjaan dan tempat kerjanya.

Jadi jika Anda pusing memikirkan strategi engagement, bagaimana jika berusaha mengoptimalkan employee experience terlebih dulu?

4. Customer semakin loyal

Karyawan yang sudah merasakan mendapatkan layanan terbaik dari perusahaan akan lebih mengerti bahwa semua pelanggan pasti ingin merasakan kepuasan yang sama.

Faktanya, mereka yang menerapkan konsep customer experience memiliki 1,5 kali lebih banyak karyawan yang engaged dibandingkan dengan mereka yang lamban. 

Semakin baik implementasi employee experience Anda, semakin baik pula customer experience-nya. Semua saling terhubung. 

5. Mendukung keberhasilan talent acquisition

Talent acquisition bukan sekadar merekrut karyawan, tetapi juga tentang cara memberdayakan mereka.

Seperti dirangkum HBR, beberapa perusahaan dengan review employee experience terbaik muncul 5x lebih sering di Glassdoor’s Best Places to Work.

Perusahaan seperti itu juga 4.4 kali lebih sering diikutkan dalam daftar North America’s Most-In-Demand Employers dari LinkedIn.

5 Tips Membangun dan Meningkatkan Employee Experience Di Perusahaan

Umumnya terdapat tiga aspek dalam memulai employee experience, yaitu:

  • Lingkungan
  • Pekerjaan
  • Orang

Jika dijabarkan, inilah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tiga aspek tersebut.

1. Mendengarkan karyawan

Bukalah komunikasi dua arah sebaik mungkin dengan karyawan. Buka percakapan tentang apa yang menjadi motivasinya, apa yang membuatnya patah semangat. Sediakan empati dan coba menilai situasi dari posisinya. 

2. Mendukung perkembangan karyawan

Karena employee experience adalah tentang pengalaman bermakna, maka sediakan wadah dan kesempatan untuk karyawan mengembangkan diri.

Jika Anda pemimpin mereka, Anda bisa mempraktikkan coaching, knowledge sharing, dan berbagi informasi webinar atau kelas pendek untuk memperkaya skill.

3. HRD mendukung para leaders

Team leader atau manajer lebih sering bersinggungan dengan staff dibandingkan HRD. Sebagai gantinya, HRD bisa mendukung jajaran pemimpin tersebut saat mereka berusaha mengimplementasikan employee experience.

Contohnya dengan menyediakan software atau daftar pelatihan yang dibutuhkan untuk mengeratkan komunikasi dengan karyawan.

4. Memberikan pengalaman terbaik dalam setiap proses

Seperti sudah disebutkan di atas, employee experience dimulai dari proses rekrutmen sampai karyawan tersebut graduate.

Misalnya mempertahankan sikap profesionalisme selama proses rekrutmen, memberikan pengalaman onboarding yang baik, menyediakan jalur karier yang jelas, dan sebagainya.

5. Melakukan performance management

Performance management adalah salah satu media untuk manajer dan karyawan saling memberikan feedback. Tantangannya adalah, pemberian feedback dua kali setahun dirasa masih kurang.

Karena mendapat feedback adalah cara untuk mengembangkan potensi seseorang, maka feedback berkelanjutan sangatlah disarankan.

Penutup 

Employee experience, sekali lagi, adalah bagaimana perusahaan menjaga perjalanan karyawan menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan bahagia bagi mereka.

Saat ini karyawan lebih memiliki rasa percaya diri untuk memilih tempat kerjanya sendiri. Sebagian dari mereka mulai menimbang, apakah perusahaan dapat membantu mereka menemukan passion dari pekerjaan yang bermakna?

Implementasi employee experience memberikan keuntungan besar bagi perusahaan, bahkan menjadi langkah awal memenuhi strategi employee engagement Anda.

Comment