Employer branding bukanlah sebuah konsep baru. Sudah banyak organisasi yang mendengar konsep ini, tapi tidak sedikit pula di antara mereka yang salah pengertian.
Employer branding terkadang diartikan sebagai kampanye dalam berlomba-lomba membuat sebuah perusahaan unik; kantor yang didesain modern, kaus seragam, lanyard modis, dll.
Kenyataannya, employer branding lebih daripada itu.
Employer branding adalah tentang membuat perusahaan terlihat atau terdengar semenarik mungkin sebagai tempat kerja, sehingga kandidat berbondong-bondong untuk masuk ke perusahaan Anda.
Bagaimana melakukannya? Cek dalam ulasan berikut!
Contents
Apa yang Dimaksud dengan Employer Branding?
Employer branding sudah dikenal sebagai salah satu strategi dalam mendapatkan talent incaran. Sederhananya, employer branding adalah tentang reputasi sebuah tempat kerja.
Employer branding merupakan cara pemberi kerja (instansi, perusahaan, dsb.) dalam membentuk reputasi tempat kerjanya agar menarik perhatian pencari kerja agar bergabung bersama mereka, dan juga karyawan yang ada untuk tidak resign.
Employer brand ini kadang masih suka disalahartikan, lho.
Saat semua orang mengenal produk atau layanan yang Anda jual, apa artinya Anda berhasil mempraktikkan sebuah employer branding? Bukan, itu adalah konsep dari company brand.
Lalu, ketika Anda membuat kebijakan baru soal pakaian karyawan yang seragam, merchandise kantor untuk karyawan, lanyard modis, dll yang biasanya membentuk ciri khas dari kantor Anda dan itu terlihat dari karyawannya. Ini adalah konsep employee brand.
Jadi, employer brand itu seperti apa?
Employer brand contohnya memperlihatkan dan membanggakan budaya perusahaan, konsisten dan kreatif dalam pemberian benefit, pengadaan kegiatan, dan testimoni dari karyawan.
Company Brand: hal-hal yang membuat perusahaan/organisasi Anda dikenal adalah produk atau layanan yang Anda jual.
Employee Brand: hal-hal yang menunjukkan bahwa karyawan Anda adalah bagian dari perusahaan Anda.
Employer Brand: hal-hal yang memperlihatkan dan meyakinkan pekerja (calon dan existing) bahwa perusahaan Anda menarik dan layak untuk ditempati.
Siapa Pelaksana Employer Branding?
Karena employer branding adalah salah satu strategi untuk menarik dan mempertahankan SDM, maka pantas jika menyebut HRD lah yang menjadi kunci dari program ini.
Dalam 2020 Outlook: The Future of Employer Branding yang dikeluarkan Universum, terdapat tiga peran dalam organisasi yang merasa memiliki tanggung jawab dalam menjalankan employer branding:
- 60% of CEO merasa bertanggung jawab atas employer branding
- 32% of CEO menilai bahwa HRD lah yang bertanggung jawab atas employer branding
- 58% of HR executives (bersama dengan 63% talent acquisition executives dan 57% recruiting executives) menilai bahwa employer branding memang tanggung jawab divisi mereka
Oke, kita bisa sepakat bahwa memang employer branding adalah ranah divisi human resource.
Namun, employer brand adalah sebuah cara untuk menyampaikan pada seluruh stakeholder akan value dari organisasi.
Sedangkan, pihak yang memahami value tersebut biasanya adalah penanggung jawab perusahaan atau founder.
Artinya, akan lebih sempurna jika jajaran petinggi juga terlibat dalam penyusunan strategi employer branding bersama HRD.
Ini akan memudahkan HRD dalam menyusun program-program yang relevan agar hasilnya optimal.
Mengapa Employer Branding Penting Bagi Organisasi?
Memaparkan mengapa EB penting untuk organisasi, apa keuntungan memiliki EB yang kuat.
Mengutip Hubspot, employer branding sangat kritikal untuk profit perusahaan. Employer brand yang bagus dapat mengurangi rasio turnover hingga 28% dan memangkas cost-per-hire hingga setengahnya.
Sebagai tambahan, 75% pencari kerja aktif akan melamar ke perusahaan jika Anda aktif mengelola employer brand anda.
Selain itu, berikut adalah alasan employer branding bermanfaat bagi organisasi:
1. Merekrut karyawan baru dan mempertahankan retensi karyawan
Pengelolaan employer branding yang baik akan membuat karyawan betah di perusahaan, baik itu dari budaya perusahaan atau benefit yang ditawarkan.
Dan dengan mempromosikannya di media sosial, pencari kerja akan lebih mudah mengenali brand Anda dan tertarik untuk melamar.
2. Mengurangi biaya
Kita tidak hanya bicara mengenai uang. Waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk proses rekrutmen juga bisa berkurang jika strategi employer branding Anda tepat.
Saat perusahaan Anda memiliki brand yang konsisten dan menarik, bahkan tidak sulit untuk menarik perhatian pekerja dengan level hiring yang sulit.
3. Memudahkan rekrutmen referral
Cara lain untuk mengurangi biaya rekrutmen, yaitu dengan menggunakan referral. Bagaimana ini bisa berkaitan?
Strategi employer branding kerap mengajak seluruh karyawan untuk berpartisipasi mempromosikannya. Karyawan Anda secara tidak langsung menjadi brand ambassador perusahaan.
Hasilnya, itu akan semakin memudahkan karyawan saat mereka mengajak orang lain untuk bergabung ke perusahaan melalui jalur referal.
4. Memperbaiki employee engagement
Tempat kerja yang memiliki brand yang bagus, katakan lah lingkungan kerja positif, benefit yang sepadan, jenjang karier yang jelas, biasanya lebih membuat karyawan engaged di dalamnya.
Apa yang terjadi ketika karyawan engaged? Mereka lebih produktif dan produktivitas tinggi akan menjanjikan revenue yang lebih bagus juga.
Program Employer Branding 2022 yang Bisa Dicoba Perusahaan
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai strategi employer branding. Employer branding adalah investasi jangka panjang perusahaan.
Ini adalah tiga program employer branding yang bisa Anda coba tahun ini:
Employee experience
Employee experience adalah tentang memberikan pengalaman kerja terbaik untuk karyawan. Ini tidak selalu tentang benefit mewah.
Memberikan pengalaman kerja terbaik bagi karyawan bisa dimulai dari memberikan kepercayaan kepada mereka
Germany’s National Academy of Science and Engineering membahas tentang organisasi memiliki kesempatan untuk membentuk budaya percaya, karena mereka percaya, organisasi harus lebih bisa memberikan dukungan kepada karyawannya.
Contoh lainnya adalah dengan mencoba memberlakukan sistem empat hari kerja. Jika sekiranya cocok diterapkan di organisasi Anda, mengapa tidak?
Diversity, equity, inclusion
Tiga poin ini memang sedang ramai dikampanyekan di seluruh dunia. Ditambah, Indonesia sendiri adalah negara dengan beragam budaya.
Berdasarkan studi dari McKinsey, perusahaan dengan keragaman etnis/budaya di jajaran tim eksekutifnya akan 33% lebih mungkin untuk memiliki profitabilitas.
Jika kita memikirkan perkembangan ekonomi dan bisnis lima hingga sepuluh tahun ke depan, mungkin tenaga kerja di Indonesia berasal dari latar belakang yang semakin beragam.
Ini bisa dimulai dari pelan-pelan berganti fokus saat rekrutmen, yang tadinya mungkin Anda menganut cultural-fit, menjadi cultural-add.
Employee wellness
Disrupsi pandemi global telah membuka mata kita terhadap pentingnya kesehatan diri sendiri. Pastinya ini berlaku sama dengan karyawan Anda.
Sebagai HRD, Anda pasti ingin mengusahakan program-program yang dapat menunjang kesehatan fisik dan psikis karyawan. Tetapi, tuntutan pekerjaan tidak bisa terelakkan juga.
Solusinya adalah dengan memberikan berbagai pelatihan manajemen kepada karyawan Anda, seperti manajemen waktu, manajemen stres, hingga mindfulness.
Khusus untuk jajaran pemimpin, berikan pelatihan coaching dan people management agar mereka tidak terlalu menekan karyawannya.
Strategi Employer Branding
Pertanyaan terakhir kita dalam artikel ini adalah, bagaimana saya merancang program employer branding yang baik?
Anda membutuhkan strategi employer branding.
Berikut adalah beberapa strategi employer branding yang bisa Anda coba:
1. Identifikasi
Anda bisa mulai dari mengidentifikasi banyak hal:
- Employer brand seperti apa yang ingin Anda ciptakan?
- Dampak apa yang ingin Anda rasakan dengan employer branding?
- Bagaimana kondisi keterlibatan karyawan dan turnover di perusahaan?
- Bagaimana karakter organisasi dan karyawan?
Jika Anda sudah pernah memulai strategi employer branding, maka lakukan audit; reviu proses dan hasilnya, mana yang berhasil mana yang gagal.
2. Mulai dari EVP yang beda dari kompetitor
EVP atau Employee Value Proposition adalah nilai yang ditawarkan pemberi kerja kepada karyawannya sebagai pengganti komitmen mereka.
EVP dan employer brand saling berhubungan, malah, EVP bisa menjadi akar dari brand Anda.
Terdapat lima elemen utama EVP menurut Gartner, yaitu: kompensasi, work-life balance, stabilitas, lokasi, dan rasa hormat.
Kunci lainnya adalah, EVP Anda harus dimulai dari pernyataan: inilah cara kami melakukannya!
3. Jujur apa adanya
Kadang ketika kita merancang sebuah image, kita cenderung untuk memperlihatkan yang bagus-bagus. Tidak salah. Tapi kurang cocok dengan strategi employer branding.
Sejatinya, kita justru ingin menghindari membuat karyawan kita (yang nantinya akan jadi ambassador perusahaan) untuk mengutarakan hal yang tidak mereka rasakan.
Jadi, sebelum Anda mempromosikan brand Anda keluar, pastikan semua karyawan dan stakeholders sudah merasakan value yang Anda berikan.
4. Kekuatan gabungan storytelling dan media sosial
Kita tahu bahwa kunci dari branding ada di penyampaian.
Storytelling adalah cara sederhana untuk menyampaikan brand Anda ke khalayak luas. Sedangkan media sosial adalah saluran yang paling tepat untuk menyebarkannya.
Artinya, Anda harus memaksimalkan media sosial perusahaan dan para stakeholders untuk menyebarkan branding Anda.
5. Update website perusahaan
Ini adalah strategi minimum yang dapat Anda lakukan. Website adalah tempat pertama yang orang-orang kunjungi saat mereka terpikirkan tentang nama perusahaan Anda, produk dan jasa Anda.
Ironisnya, masih ada beberapa manajemen yang kurang peduli akan pentingnya website perusahaan yang dikelola dengan baik.
Bukan hanya soal tampilan atau UI/UX-nya. Jika dikaitkan dengan strategi employer branding, website perusahaan justru jadi tempat utama untuk memperlihatkan bagaimana suasana tempat kerja Anda.
6. Matriks yang relevan
Terakhir dalam daftar strategi employer branding ini, HRD dan manajemen harus mengetahui matriks penting untuk memastikan strategi berhasil.
Awareness, attraction, experience, adalah tiga matriks yang bisa dijadikan acuan dalam menilai keberhasilan brand Anda.
Awareness: seberapa banyak orang yang mengetahui perusahaan Anda melalui brand yang Anda ciptakan?
Attraction: apakah brand Anda mampu menarik kandidat yang Anda harapkan?
Experience: apakah brand Anda berhasil memberikan candidate dan employee experience yang baik?
Penutup
Itulah tadi serba-serbi employer branding, yang berbeda pemahaman dengan company branding maupun employee branding.
Employer branding sangat membantu proses talent acquisition dan mempertahankan tingkat retensi. Ini akan sangat mengurangi biaya hiring, bahkan meningkatkan revenue perusahaan.
Terdapat tiga program employer branding yang disebut-sebut cocok dipraktikkan tahun ini. Kira-kira, mana yang bisa Anda praktikkan?
Comment