Memasuki era industri 4.0, semakin banyak perusahaan yang semakin goes digital dalam menjalankan operasional bisnisnya.
Digitalisasi dan otomatisasi semakin marak di Indonesia dalam hal mendukung jalannya berbagai pekerjaan, mulai dari infrastruktur hingga tugas-tugas administrasi harian.
Tidak hanya perusahaan besar atau perusahaan yang bergerak di bidang teknologi yang mempekerjakan para tenaga kerja IT.
Kini, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur juga mulai perlahan menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Melihat perubahan ini, para tenaga ahli teknologi semakin diminati banyak industri. Namun, seperti tenaga kerja ahli lainnya, banyak perusahaan yang kesulitan mencari kandidat yang sesuai dan sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam kesempatan ini, tim HR NOTE mewawancarai konsultan PT Reeracoen Indonesia yang fokus pada layanan headhunter khusus talenta IT.

Suzuki | PT Reeracoen Indonesia, Divisi IT, Recruitment Adviser

Fandy | PT Reeracoen Indonesia, Divis IT, Career Adviser
Situasi Pasar IT/Digital Di Indonesia
Berbicara mengenai kondisi pasar dan bisnis IT di Indonesia, jika sebelumnya kita merujuk mereka sebagai perusahaan startup seperti perusahaan financial technology (fintech) atau perusahaan network; sekarang pasarnya merambah ke berbagai sektor lainnya. Bahkan sekarang sektor pendidikan, pertanian dan manufaktur mulai menerapkan teknologi dalam pengoperasian bisnis mereka.
“Kami melihat pasarnya berkembang di Indonesia. Ini juga mempengaruhi industri lain untuk berkolaborasi dengan perusahaan berbasis teknologi,” jelas tim Divisi IT PT Reeracoen Indonesia.
Divisi IT PT Reeracoen Indonesia sendiri mendefinisikan pasarnya sebagai perusahaan-perusahaan teknologi orisinal termasuk mereka yang berkecimpung di industri internet, e-commerce/marketplace, perusahaan telekomunikasi, bahkan perusahaan manufaktur yang berencana goes digital.
Manufaktur adalah salah satu perusahaan yang mulai meninggalkan comfort zone-nya dan semakin bergerak ke arah digital.
Semakin Banyak Perusahaan yang Menyadari Pentingnya Memiliki IT Talent
Menurut tim konsultan Divisi IT PT Reeracoen, Indonesia sebenarnya negara yang memiliki Perusahaan Unicorn (startup yang memiliki valuasi senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar 13,1 triliun rupiah atau lebih) paling banyak di Asia Tenggara.
Artinya, Indonesia memiliki potensi industri teknologi yang sangat besar. Tidak hanya itu, lamanya Indonesia berkecimpung di pasar IT membuat Indonesia sebenarnya memiliki pengalaman di bidang tersebut. Bahkan eksposur teknologinya lebih besar, begitu pula pasarnya.
Dengan kata lain, Indonesia sudah menyadari dan mengenal industri teknologi dan pasarnya sejak lama.
Duo konsultan dari Reeracoen berpikir alasan mengapa saat ini perbincangan industri teknologi lebih marak dari sebelumnya adalah karena pemerintah turut mengambil bagian di dalamnya.
Tidak hanya pemerintah memiliki kesadaran, mereka justru semakin mendorong transformasi digital ke dalam agenda mereka dan bahkan berkontribusi dengan memulai konsep smart city, dan sebagainya.
Hal itulah yang membuat akses yang lebih besar, lebih luas, dan lebih mudah bagi perusahaan teknologi dan sumber dayanya untuk berkontribusi.
Alasan lain mengapa Indonesia semakin sadar teknologi adalah Indonesia merupakan negara berkembang saat ini.
Indonesia masih berkutat dengan keperluan sehari-hari (masa berjalan, bukan masa depan), berkutat dengan infrastruktur yang tidak stabil juga, bahkan masalah keuangan.
Dan bahkan jika mereka membangun sistem di masyarakat, tidak ada yang benar-benar bisa mengelolanya tanpa kita mendengar adanya masalah lain seperti korupsi dan faktor human error lainnya.
Namun, digitalisasi kemudian datang dan menutup kemungkinan eror di atas. Orang-orang mulai menggunakan teknologi digital untuk membuat pekerjaan dan hidup mereka jauh lebih mudah, cepat, juga aman.
Teknologi Penting dan Dibutuhkan Setiap Industri
Saat ini, sebagian besar perusahaan e-commerce menggunakan data driven dalam operasionalnya, yang mana kegiatan analisis data sangat penting dan dibutuhkan.
Inilah yang membuat posisi analis data menjadi salah satu pekerjaan dengan permintaan paling tinggi di pasar.
Tidak hanya e-commerce, perusahaan manufaktur Jepang juga mulai menggunakan analisis data untuk mengembangkan bisnis mereka.
Tetapi dari pandangan tim Reeracoen, Covid-19 agak menggeser kondisi pasar, termasuk permintaan tenaga ahli.
Banyak perusahaan mengambil tindakan untuk memberhentikan karyawan mereka, dan dalam kasus bidang teknologi, sebagian besar karyawan dari departemen desain dan data mengalami pemberhentian tersebut.
Sebagai gantinya, saat ini banyak perusahaan yang tertarik dengan IoT (Internet of Things) sehingga membutuhkan orang-orang yang dapat membangun sistem tersebut.
Tapi itu masih bisa diperdebatkan, karena tidak ada yang benar-benar tahu seberapa jauh situasi akan berubah, bagaimana tren teknologi akan berubah, atau faktor lain apa yang memengaruhi permintaan pasar.
Manfaat Memiliki Tenaga Ahli Bidang IT di Perusahaan
Sebelum kita benar-benar merasakan manfaat dari mempekerjakan tenaga kerja bidang IT, kita perlu menemukan dengan cermat kebutuhan perusahaan yang sebenarnya.
Seorang IT talents tidak bisa sembarangan ditempatkan di lingkungan yang tidak cocok dengan background atau pengalaman mereka.
Misalnya, Anda menjalankan perusahaan FMCG dan ingin perubahan digital pada operasional Anda. Anda tidak bisa hanya mempekerjakan orang dengan keterampilan TI tetapi dari industri yang berbeda.
Tenaga ahli IT sangat terhubung dengan lingkungan kerja mereka, termasuk industri tempat mereka bekerja.
Jadi, alih-alih melakukan perekrutan secara acak, konsultasi dan identifikasi akan sangat membantu perusahaan. Setelah itu, kita dapat mengetahui berapa biaya, timeline, dan apa yang akan diperoleh perusahaan dengan perekrutan tersebut.
Masa Depan Industri Teknologi Di Indonesia
Kita semua sekarang tahu pentingnya memiliki tenaga ahli IT, ataupun SDM yang memiliki keahlian di bidang IT dalam sebuah perusahaan.
Manfaat mempekerjakan seseorang, tentu saja, mungkin berbeda dari tiap-tiap perusahaan. Meski demikian, dua atau tiga tahun ke depan kebutuhan pasar bisa dipastikan akan semakin tinggi.
Namun, sedikit berbeda dengan sumber daya manusianya, di lapangan hal yang menjadi perhatian bersama dalam bisnis ini adalah kurangnya pasokan orang-orang bertalenta di masa mendatang.
Bahkan saat ini stok tenaga ahli IT yang berkualitas pun baik sudah menjadi tantangan bagi para perekrut maupun konsultan.
Sumber Daya IT: Sebuah Tantangan Besar
Sejujurnya, saat ini keberadaan talenta IT memang dibutuhkan (tepatnya, ada akan lebih baik) di setiap perusahaan.
Digitalisasi ada di mana-mana, dan karena pandemi, orang lebih bergantung kepada sistem jaringan seperti online meeting, webinar, dll. Jadi, setiap perusahaan memerlukan setidaknya satu talenta bidang TI. Permasalahannya ada pada ketersediaan SDM-nya.
“Kami telah memulai bisnis ini selama setahun, dan kami terus menemukan kendala yang sama; jumlah IT talents. Jika kita berbicara tentang situasi masa depan, katakanlah dua atau tiga tahun ke depan, perusahaan masih membutuhkan lebih banyak resource. Permintaan akan semakin tinggi.” ujar Pak Fandy.
Tapi, di sinilah letak masalahnya; jumlah talenta sangat terbatas. Bahkan persediaan bakat saat ini tidak sesuai dengan permintaan dari pemberi kerja. Dan situasi ini mungkin berlanjut selama dua tiga tahun ke depan.
Hal ini diperkuat dengan data yang pernah dikumpulkan Mr. Suzuki. Pemerintah Indonesia pernah mengumumkan bahwa pada tahun 2025, mereka memperkirakan SDM dan tenaga ahli bidang teknologi akan kekurangan sampai dengan 900.000 orang.
Saat ini sudah minus 60.000 talents. Permintaan semakin tinggi tetapi pasokan tidak memadai. Ini terjadi di seluruh dunia kecuali India.
“Semua top talents sudah menetap di satu perusahaan. Jika kita ingin mengambil mereka, maka klien harus lebih kompetitif dalam usaha menarik perhatian para tenaga ahli,” tambah Pak Fandy.
Mengapa Bisa Tenaga Ahli Bidang IT Kurang?
Jika hanya memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja di bidang teknologi, kandidatnya sangat banyak, di mana-mana.
Lulusan jurusan IT juga semakin bertambah. Tetapi, lebih tepatnya kita berbicara tentang sekelompok talents yang benar-benar memiliki potensi.
Mengikuti tes skill tertentu bisa menjadi tolak ukur keahlian kandidat, namun faktanya, tes keahlian seperti itu sangatlah sulit untuk dijalani, sehingga belum banyak tenaga ahli yang lulus kualifikasi tertentu.
Tidak hanya itu, bisa dibilang sejarah industri IT itu sendiri masih umur jagung, tidak seperti industri manufaktur/produsen atau perdagangan yang sudah ada sejak puluhan hingga ratusan tahun lalu.
Itulah yang memengaruhi pengalaman orang-orang yang terlibat dalam bisnis teknologi, dimana waktu untuk menempa pengalaman tidak sebanyak industri lainnya.
- Keterampilan yang dibutuhkan sangat spesifik. Ini adalah kendala yang paling banyak terjadi untuk sumber daya TI. Keterampilan, lebih khusus lagi keterampilan teknis selalu dapat diukur. Ada penilaian, tes keterampilan teknis, dll.
- Talenta top sudah bekerja di perusahaan lain dan memiliki peluang tipis untuk berhasil meyakinkan mereka untuk pindah.
Jadi, Bagaimana Mengatasinya?
Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang yang tidak memiliki latar belakang teknologi atau keterampilan dapat mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak sederhana milik mereka sendiri.
Menariknya, teknologi itu sendirilah yang membantu manusia untuk mendapatkan lebih banyak akses dalam mengembangkan keterampilan mereka, atau lebih dekat dengan istilah digital dan teknologi. Kehadiran teknologi seperti itu akan sangat memudahkan rekan-rekan IT talents dalam menambah skill-nya.
Selain itu, sebagai konsultan, Mr. Suzuki dan timnya selalu memastikan bahwa klien mereka memahami situasi mengapa terkadang dalam proses rekrutmen sulit mendapatkan kandidat yang berkualitas dan yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Tentang Divisi IT PT Reeracoen Indonesia
Setelah memahami situasi bisnis dan pasar industri teknologi, kini saatnya mengetahui bagaimana perusahaan mencari bantuan jika mereka membutuhkan tenaga ahli bidang IT.
Jika Anda tidak terbiasa dengan perekrutan bidang IT, atau baru memiliki rencana untuk beralih ke digital, tidak ada salahnya menghubungi konsultan yang relevan.
Divisi IT PT Reeracoen Indonesia sangat terbuka dengan inquiry dan konsultasi pre-service. Mari kita lihat lebih dalam divisi ini!
Divisi IT PT Reeracoen Indonesia
Sebagai mitra bisnis dan jembatan untuk tenaga kerja dan tenaga ahli IT, divisi ini memiliki satu tujuan, yaitu untuk membantu perusahaan memahami tentang kebutuhan penting IT resources, dan untuk lebih memperkenalkan mereka di pasar Indonesia.
Hal yang sama berlaku untuk para kandidat. Divisi IT Reeracoen ingin menjadi pemandu yang memberikan pemahaman tentang apa yang diminta pasar saat ini, kualifikasi apa yang dibutuhkan para tenaga kerja ahli lebih mendapatkan exposure.
Divisi tersebut sendiri berdiri pada tahun 2019 yang terbilang cukup baru. Meski begitu, mereka sudah menangani klien besar dari perusahaan teknologi (tentu saja), bahkan manufaktur.
Saat ini mereka juga memiliki lebih dari seribu kandidat di database mereka, dan terus bertambah setiap hari.
Layaknya operasional agen perekrutan PT Reeracoen Indonesia, divisi ini mengelola perekrutan semua level, tidak hanya level pimpinan atau eksekutif.
Inilah Manfaat Menggunakan Layanan Divisi IT Reeracoen
Divisi ini bekerja dengan prinsip 180°. Konsultan untuk klien dan kandidat berbeda. Meski begitu, mereka sangat kompeten dalam bekerja sama sebagai tim dengan memberikan informasi yang berguna satu sama lain, kapan saja.
Pak Fandy, konsultan muda dan memiliki kemampuan komunikasi tinggi, bertanggung jawab atas kandidat. Mr. Suzuki, berkebangsaan Jepang, memiliki peran sebagai kepala divisi dan yang berkomunikasi dengan pihak klien.
Sebagai bagian dari layanannya, divisi ini juga menerima sesi konsultasi gratis baik untuk klien maupun kandidat, meski belum ada kesepakatan antar pihak.
Inilah mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk menghubungi divisi IT Reeracoen untuk support rekrutmen:
Kualitas
Proses screening CV dilakukan oleh tiga orang untuk memastikan kualitas kandidat dengan baik. Penyaringan dilakukan oleh koordinator, penasihat karir, dan penasihat rekrutmen.
Kecepatan
Divisi ini bangga dengan kecepatan proses penyaringan mereka. Biasanya mereka dapat memproses hanya dengan 2-3 hari kerja setelah menyelesaikan persyaratan dari klien. Pada fase normal, proses tersebut biasanya membutuhkan waktu lebih dari 10 hari kerja.
Terbuka untuk semua level
Mereka memproses fresh graduate level, level staff, manajer, hingga executive level.
Konsultasi tentang situasi SDM dan situasi pasar
Dalam sesi konsultasi ini, Mr. Suzuki biasanya memberikan informasi tentang situasi terkini dari pihak kandidat. Misalnya, menjelaskan kondisi mengapa sulit mencari ahli software developer, atau kisaran gaji IT talents berdasarkan kondisi pasar sekarang, dll.
Sementara itu, Pak Fandy akan membuka konsultasi bagi para kandidat mulai dari konsultasi karir hingga karakter perusahaan tempat mereka melamar. Komunikasi sangat penting dalam operasional mereka.
Prinsip 180°
Para anggota memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Hal tersebut membuat mereka menjadi lebih fokus dalam memberikan hasil terbaik bagi pelanggannya.
Penutup
Bagaimana, pembaca?
Faktanya industri teknologi semakin berkembang besar dan pesat di era ini. Jika bisnis Anda memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dengan menggunakan teknologi, inilah saatnya untuk memulai!
Memang, ada beberapa kendala untuk mendapatkan orang-orang IT terbaik di Indonesia (begitu juga di negara lain).
Meski begitu, keberadaan konsultan rekrutmen seperti Reeracoen Indonesia selalu bisa menjadi bantuan esensial yang Anda butuhkan.
Jadi, jangan ragu untuk menghubungi dan jadilah salah satu perusahaan yang go digital di tahun 2020!
Comment